TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan bahwa resesi global tentu akan berpotensi memberikan dampak terhadap perekonomian Indonesia.
Menurut dia, penyebab krisis dunia itu disebabkan kenaikan suku bunga di Amerika Serikat yang baru diberlakukan belakangan ini. Akibatnya, ekonomi Amerika Serikat melambat dan secara langsung memperlambat laju perekonomian secara global.
“Ketika Amerika Serikat mengalami resesi, tentu ini akan berpengaruh terhadap perekonomian di negara lain, termasuk ekonomi Indonesia juga akan mengalami perlambatan,” kata Chatib dalam keterangan tertulis pada Jumat, 28 Oktober 2022.
Baca: Chatib Basri: Pesimisme Bisa Membuat Resesi Benar-benar Terjadi
Ia membeberkan sejumlah dampak resesi yang akan terjadi di Indonesia, di antaranya soal harga komoditas dan energi. Indonesia menjadi negara yang bergantung dengan dua sektor tersebut sehingga, ucapnya, pasti merasakan imbas dari resesi global.
Chatib menjelaskan perekonomian Indonesia setidaknya akan terpengaruh ancaman resesi dari dua sisi. Pertama dari sisi jalur perdagangan, resesi global akan melambatkan ekspor Indonesia. Namun, menurutnya persentase ekspor terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia relatif kecil yakni sekitar 25 persen. Terlebih jika dibandingkan dengan negara lain seperti Singapura, Korea Selatan, Malaysia, dam negara-negara lain yang berorientasi ekspor.
Di sisi lain, krisis geopolitik yang terjadi yaitu Perang Rusia-Ukraina, masih membuat harga batu bara relatif tinggi. Sehingga, Indonesia semakin tertolong karena dampak jalur perdagangan terhadap ekonomi negara relatif terbatas.
Kemudian di jalur keuangan, Chatib melihat adanya tekanan terhadap nilai rupiah akibat menguatnya mata uang dolar Amerika Serikat. Musababnya, pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat kini relatif membaik dibandingkan Eropa serta kenaikan bunga yang dilakukan oleh bank sentral The Fed.
Ia memperkirakan tekanan terhadap rupiah itu akan terjadi berdampak terhadap perekonomian Indonesia melalui balance sheet effect seperti firms, profit repatriation, dan kenaikan suku bunga.
Oleh karena itu, Chatib menilai cara terbaik agar Indonesia tak masuk dalam lingkaran resesi adalah melakukan langkah-langkah untuk tidak terintegrasi pada global. "Karena dampak dari perlambatan ekonomi global tergantung seberapa terbuka ekonomi Indonesia,” ucapnya.
RIANI SANUSI PUTRI
Baca: Chatib Basri Cerita Perbandingan RI dengan Singapura Saat Ekonomi Terkontraksi
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini