Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pembiayaan Berkelanjutan Capai 25 Persen dari Total Kredit, BCA: Tumbuh Dua Kali Lebih Cepat

image-gnews
Presiden Direktur PT. Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja (kiri) mencoba produk perbankan digital saat  membuka BCA Expoversary 2018 di Indonesia Convention Exebation, Tangerang, Banten, 9 Februari 2018. ANTARA/Muhammad Iqbal
Presiden Direktur PT. Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja (kiri) mencoba produk perbankan digital saat membuka BCA Expoversary 2018 di Indonesia Convention Exebation, Tangerang, Banten, 9 Februari 2018. ANTARA/Muhammad Iqbal
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Keuangan PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Vera Eve Lim menilai pembiayaan berkelanjutan atau sustainable financing yang dilakukan oleh industri perbankan di Tanah Air saat ini makin berkembang.

"Kalau kita lihat industri perbankan secara keseluruhan, pembiayaan terkait sustainable financing itu terus berkembang sebenarnya. Khusus untuk BCA, total portofolio yang kami salurkan terkait sustainable financing sudah mencapai 25 persen dari total kredit yang sebesar Rp675 triliun untuk posisi Juni 2022," ujar Vera dalam seminar virtual Capital Market Summit & Expo (CSME) 2022 yang diikuti di Jakarta, Kamis 13 Oktober 2022.

Per semester I-2022, penyaluran kredit untuk sektor-sektor berkelanjutan BCA tumbuh sebesar 21,8 persen (yoy) menjadi Rp169,5 triliun, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan total kredit perbankan secara keseluruhan yang mencapai 13,8 persen (yoy).

Baca: Pengunjung BCA Wealth Summit 2022 Tembus 1 Juta Orang

"Jadi kalau kita pilah sustainable finance dengan kredit total secara keseluruhannya, pertumbuhannya dua kali lebih cepat, dan ini bukan tahun pertama tapi sudah tiga tahun berturut-turut. Jadi memang komitmen bank terhadap ini dalam mendukung program pemerintah bekerja sama dengan regulator, kita terus lanjutkan," kata Vera.

Emiten berkode saham BBCA itu juga terus mengakselerasi pelaksanaan operasional perusahaan yang ramah lingkungan dengan telah berkontribusi terhadap pengurangan CO2 887,8 ton.

Bank juga mengurangi polusi dan meminimalisir pembuangan sampah melalui inisiatif daur ulang yang mencapai sekitar 13 ton sampah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Vera, bank memang bukan perusahaan manufaktur yang berbicara mengenai limbah hasil olahan dan sebagainya, tapi bank juga banyak menghasilkan sampah. Salah satu sampah yang terus diperhatikan oleh perseroan dalam tiga tahun terakhir yaitu sampah elektronik.

"Tahun ini yang kami selesaikan itu terkait dengan arsip. Arsip di bank itu banyak sekali. Bisa dibayangkan setiap akad kredit itu pasti ada dokumennya. Itu baru akad kredit, belum bicara funding, nasabah buka rekening dan sebagainya dokumennya juga ada dan harus disimpan," ujar Vera. "Untuk arsip yang sudah selesai masa penyimpanannya tahun ini kita mulai daur ulang. Memang jadi pekerjaan tambahan, tapi kalau komitmen kita mendukung how the bank can promoting enviromentally-friendly operation, saya pikir itu hal yang sangat bagus."

Ia juga mencontohkan mesin Electronic Data Capture (EDC) yang rusak dan tidak bisa dipergunakan lagi. Dalam setahun perseroan bisa mengumpulkan lebih dari satu ton sampah mesin EDC.

"Di situ lah perlu ada effort khusus bagaimana me-recycle mesin ini sehingga bisa zero waste. Chip-nya aja bisa diekspor, belum bicara kartu plastik. Kartu ATM, kartu debit, kartu kredit, kan ada yang tidak bisa dipakai lagi. Itu kami kumpulkan dari cabang. Jadi ini saya pikir environment itu tidak hanya bicara financing, tapi juga bagaimana bank beroperasi mendukung ramah lingkungan, itu juga suatu kontribusi," kata Vera.

BCA saat ini juga memiliki 71 gedung yang mengadopsi fitur bangunan ramah lingkungan. Selain itu, sebanyak 23.056 karyawan atau 100 persen telah menyelesaikan pelatihan pembiayaan berkelanjutan.

"Sampai saat ini sudah 100 persen seluruh karyawan itu mengikuti sosialisasi upgrade mengenai ESG yang kami lakukan secara digital. Memang ada tantangan bagaimana membuat training terkait ESG ini menjadi suatu hal yang menarik, tidak bosan, itu butuh effort tersendiri. Nah sampai sejauh ini sudah seluruh karyawan kita lakukan dan ini jadi program rutin," ujar Vera.

Baca: 978 Lowongan Kerja Dibuka di Bursa Kerja Kota Tangerang, Ada Posisi di BCA Multi Finance

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

2 jam lalu

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dalam acara Pertemuan Nasional Kesetaraan Gender, Disabilitas, dan Inklusi Sosial di Kantor KKP, Jakarta Pusat pada Selasa, 19 Maret 2024. Tempo/Aisyah Amira Wakang
Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa sektor perikanan kurang mendapat dukungan investasi dari perbankan. Menurut dia, penyebabnya karena perbankan menghindari resiko merugi dari kegiatan investasi di sektor perikanan itu.


Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

5 jam lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo bersiap memberikan keterangan pers hasil Rapat Dewan Gubernur tambahan di kantor pusat BI, Jakarta, 30 Mei 2018. Bank Indonesia memutuskan kembali menaikkan suku bunga acuan BI 7-days repo rate 25 basis poin menjadi 4,75 persen untuk mengantisipasi risiko eksternal terutama kenaikan suku bunga acuan kedua The Fed pada 13 Juni mendatang. TEMPO/Tony Hartawan
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.


Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

9 jam lalu

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia. TEMPO/Adinda Jasmine
Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.


Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

15 jam lalu

Ilustrasi Kredit Perbankan. shutterstock.com
Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.


BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

17 jam lalu

Logo atau ilustrasi Bank Indonesia. TEMPO/Panca Syurkani
BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).


Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

1 hari lalu

Ilustrasi uang rupiah. Shutterstock
Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.


BTPN Syariah Laporkan Laba Bersih Rp 264 M pada Kuartal I 2024

2 hari lalu

BTPN Syariah. Istimewa
BTPN Syariah Laporkan Laba Bersih Rp 264 M pada Kuartal I 2024

PT Bank BTPN Syariah Tbk. melaporkan laba bersih sebesar Rp 264 miliar pada kuartal I 2024 atau turun Rp 161 miliar yoy.


Total Aset BFI Finance Indonesia Rp 24,2 Triliun per Kuartal I 2024

3 hari lalu

BFI Finance. Istimewa
Total Aset BFI Finance Indonesia Rp 24,2 Triliun per Kuartal I 2024

BFI Finance mencatat laba bersih terkumpul pada kuartal I sebesar Rp 361,4 miliar.


Walhi Tuntut Jepang Akhiri Pendanaan Proyek Gas Fosil yang Menimbulkan Bencana

4 hari lalu

Kilang LNG di Teluk Bintuni, Papua Barat. ANTARA/HO-BP Tangguh
Walhi Tuntut Jepang Akhiri Pendanaan Proyek Gas Fosil yang Menimbulkan Bencana

Menurut Walhi, pasca Perjanjian Paris, JBIC justru menjadi penyandang dana gas fosil terbesar di Asia Tenggara.


Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

4 hari lalu

Seorang pria Palestina membawa karung tepung di luar pusat distribusi makanan PBB di kamp pengungsi Al-Shati di Kota Gaza, 17 Januari 2018. AS adalah donor terbesar (U.N. Relief and Welfare Agency) UNRWA selama beberapa dekade. REUTERS/Mohammed Salem
Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Jerman menyatakan akan melanjutkan pendanaan untuk UNRWA, menyusul negara-negara lain yang sempat menangguhkan pendanaan.