Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

BRIN Kembangkan 61 Teknologi, Ada yang untuk Memperlambat Kematangan Pisang

image-gnews
Logo Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang diluncurkan pada peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke-26 pada Selasa 10 Agustus 2021. ANTARA/HO-Humas BRIN/am. (ANTARA/HO-Humas BRIN)
Logo Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang diluncurkan pada peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke-26 pada Selasa 10 Agustus 2021. ANTARA/HO-Humas BRIN/am. (ANTARA/HO-Humas BRIN)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) tengah mengembangkan teknologi untuk memperpanjang umur komoditas hortikultura. Teknologi tersebut dapat digunakan untuk cadangan konsumsi nasional dan ekspor hortikulutra.

Kepala Organisasi Riset Pertanian dan Pangan BRIN Puji Sri Lestari mengatakan setidaknya ada 61 teknologi yang sedang dikembangkan oleh BRIN. Beberapa di antaranya sudah siap untuk digunakan.

“Berikut ada contoh aplikasi riset dan inovasi untuk produk Hortikultura dari BRIN. Jadi kira-kira ada 61 riset, dan ada beberapa yang sedang berjalan juga,” tutur Puji dalam acara webinar bertajuk Produk Sawit untuk Hortikultura – Peningkatan Kemitraan UMKM antar-Sektor pada Selasa, 4 Oktober 2022.

Teknologi-teknologi itu yang pertama adalah pengemasan map (atmosfir termodifikasi). Metode ini sudah pernah diujicobakan untuk mengekspor buah salak ke Malaysia. Setelah pembongkaran, kerusakan buah rata-rata kurang dari 2 persen atau turun dari sebelumnya kerusakan 70 hingga 80 persen.

Kedua, teknologi ethylene blocker 1-methylcyclopropene (1-MC). Teknologi ini memperlambat kematangan pisang. Teknologi 1-MC disebut dapat memperlambat kematangan 7 hingga 8 minggu. Selain itu, metode itu bisa memperpanjang umur pisang hingga 2 bulan.

Selanjutnya, terdapat teknologi instore drying untuk pengeringan dan penyimpanan bawang merah. Puji mengatakan teknologi ini dapat menjaga kualitas bawang meski telah disimpan lama.

“Keunggulannya bisa menekan kerusakan bawang merah dari 20 persen menjadi 10 persen. Mempertahankan kualitas warna, tekstur dan VRS, serta daya simpan menjadi 2 hingga 3 bulan dari 4 minggu, mengatasi kendala pengeringan bawang pada musim hujan. Tentu saja dapat menekan kehilangan hasil dan kerusakan,” ujarnya.

Kemudian, BRIN memiliki teknologi pengawetan buah dengan metode coating, yaitu pelapisan buah oleh bahan turunan sawit.

“Metode dengan coating ini sudah kita lakukan saat ini dan Insya Allah sudah bisa diaplikasikan dan diadopsi oleh pertani dan pengusaha. Bahan bakunya adalah dari turunan sawit, memang edible, kemudian murah, dan merupakan hasil kita sendiri” jelasnya.  

Dengan teknologi tersebut, Puji menyampaikan keunggulannya, yakni dapat memperpanjang umur segar buah-buahan hingga 4 minggu, mencegah susut bobot selama pengiriman/penyimpanan, dan harga relatif murah dibanding produk sejenis lainnya. Di samping itu, kapasitasnya untuk 1 liter dapat meng-coating 30 kilogram buah mangga.

Sedangkan untuk produk teknologi pendukungnya, yaitu mesin spray coating dengan kapasitas 500 kilogram  buah per jam, investasinya Rp 176 juta per unit.

Dari beberapa teknologi di atas, masih banyak teknologi riset lain, seperti teknologi khitosan untuk mempercepat tumbuh panen, teknologi pulsing untuk meningkatkan vase life, dan pengawetan pangan dengan menggunakan plasma dingin dan iradiasi. Menurut Puji, produk hortikultura mempunyai nilai tinggi dalam bentuk segar sehingga memerlukan penanganan khusus untuk menjaga kualitas produk sampai ke tangan konsumen. Karena itu, beberapa teknologi yang dikembangkan BRIN ini dapat menjadi solusi untuk mempertahankan kualitas produk buah dan pangan.

DEFARA DHANYA PARAMITHA

Baca juga: Erick Thohir dan Presiden IOC Bahas Kontribusi Olahraga di Tengah Ancaman Resesi Global

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor

11 jam lalu

Panitia menggelar konferensi pers Munas Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Indonesia (PPJI) 2024 di Hotel Alana Solo, Jawa Tengah, Selasa, 7 Mei 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor

PPJI berharap ke depan ada produk-produk kuliner jenis lainnya yang bisa diekspor seperti halnya rendang.


LPEI Ekspor sampai Belanda dan Korea Selatan lewat Desa Devisa Gula Aren Maros

15 jam lalu

Petani meletakkan gula aren yang baru dimasak saat proses pembuatannya di Kampung Makian, Pulau Bacan, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara, Kamis 10 Agustus 2023. Produksi gula aren secara tradisional itu membutuhkan waktu tiga jam hingga sehari, dan dapat memproduksi sampai 150 cetakan yang dipasarkan ke beberapa daerah yaitu Ternate, Sanana dan Obi, dijual dengan harga Rp 10 ribu per buah. ANTARA FOTO/Andri Saputra
LPEI Ekspor sampai Belanda dan Korea Selatan lewat Desa Devisa Gula Aren Maros

LPEI melalui Desa Devisa Gula Aren Maros mengekspor gula aren ke Belanda dan Korea Selatan.


Kaji Efek Heatwave Asia, Peneliti BRIN Temukan Hot Spell 40 Derajat di Bekasi

19 jam lalu

Pengendara kendaraan bermotor berteduh menghindari terik matahari saat melintasi lampu merah Stasiun Gambir, Jakarta, Selasa 7 Mei 2024. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa fenomena gelombang panas di sebagian wilayah Asia dalam sepekan terakhir tidak berkaitan dengan kondisi suhu panas yang terjadi di wilayah Indonesia. TEMPO/Subekti.
Kaji Efek Heatwave Asia, Peneliti BRIN Temukan Hot Spell 40 Derajat di Bekasi

Bukan heatwave yang mengancam wilayah Indonesia. Simak hasil kajian tim peneliti BRIN berikut.


Peneliti BRIN Studi Lutesium-177-PSMA untuk Obat Nuklir Kanker Prostat

20 jam lalu

Suasana Kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN di Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
Peneliti BRIN Studi Lutesium-177-PSMA untuk Obat Nuklir Kanker Prostat

Peneliti BRIN Rien Ritawidya mengembangkan studi Lutesium-177-PSMA untuk obat nuklir kanker prostat


Satelit NEO-1 Karya BRIN Masuki Tahap Penyelesaian, Diluncurkan Akhir 2024 atau Awal 2025

22 jam lalu

Ilustrasi Satelit LAPAN A3. pusteksat.lapan.go.id
Satelit NEO-1 Karya BRIN Masuki Tahap Penyelesaian, Diluncurkan Akhir 2024 atau Awal 2025

BRIN mengembangkan konstelasi satelit untuk observasi bumi. Satelit NEO-1 kini memasuki tahap penyelesaian akhir.


Profil Kawasan Wallacea, Surga Biodiversitas yang Diintai Ancaman Kerusakan Lingkungan

1 hari lalu

Wallacea Week 2017 digelar di Perpustakaan Nasional mulai Senin, 16 Oktober 2017. Kredit: Kistin Septiyani
Profil Kawasan Wallacea, Surga Biodiversitas yang Diintai Ancaman Kerusakan Lingkungan

Kawasan Wallacea seluas 347 ribu kilometer persegi diisi 10 ribu spesies tumbuhan. Sebagian kecil dari jumlah tersebut sudah terancam punah.


Peneliti BRIN Identifikasi Indikator Potensi Gempa Bumi di Sumatera Paling Selatan

1 hari lalu

Ilustrasi gempa bumi
Peneliti BRIN Identifikasi Indikator Potensi Gempa Bumi di Sumatera Paling Selatan

Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN melakukan penelitian untuk mengidentifikasi indikator potensi gempa bumi di Sumatera bagian paling selatan.


Peneliti BRIN: Suhu Panas Akhir-akhir ini Bentuk Suhu Tinggi, Bukan Heatwave

1 hari lalu

Arsip - Seorang penarik becak membasuh wajahnya dengan air di antara cengkeraman suhu panas di Dhaka, Bangladesh, 20 April 2024. (Xinhua)
Peneliti BRIN: Suhu Panas Akhir-akhir ini Bentuk Suhu Tinggi, Bukan Heatwave

Menurut peneliti BRIN, suhu panas yang terjadi di Indonesia akhir-akhir ini kategorinya suhu tinggi, bukan gelombang panas atau heatwave.


'Bintang Jatuh' Terlihat di Yogyakarta dan Sekitarnya, Astronom BRIN: Itu Meteor Sporadis

1 hari lalu

Papan nama Gedung BRIN di Jakarta. Foto: Maria Fransisca Lahur
'Bintang Jatuh' Terlihat di Yogyakarta dan Sekitarnya, Astronom BRIN: Itu Meteor Sporadis

Aastronom BRIN menyebut fenomena adanya bintang jatuh di Yogyakarta dan sekitarnya itu sebagai meteor sporadis.


Kaya Aktivitas Perikanan dan Tambang, Teluk Kendari Mendangkal dengan Cepat

1 hari lalu

Anjungan Teluk Kendari. ANTARA/La Ode Muh Deden Saputra.
Kaya Aktivitas Perikanan dan Tambang, Teluk Kendari Mendangkal dengan Cepat

Teluk Kendari di kota Kendari mengalami pendangkalan yang dramatis selama sekitar 20 tahun terakhir. Ini kajian sedimentasi di perairan itu oleh BRIN.