The Fed sebelumnya diperkirakan bakal kembali menaikkan suku bunganya dengan besaran yang sama pada bulan ini. "Langkah besar ini mendorong transisi dari tingkat kebijakan yang sangat akomodatif yang berlaku ke tingkat yang akan memastikan inflasi turun tepat waktu ke target jangka menengah 2 persen ECB," kata pejabat ECB di Frankfurt dalam sebuah pernyataan.
Kalangan analis meresponsnya dengan meningkatkan prospek inflasi tahun ini dan tahun depan. Mereka juga memangkas perkiraan ekspansi ekonomi pada tahun 2023.
Hal ini karena kebijakan ECB yang hawkish masih memiliki inisiatif di antara Dewan Kebijakan bank sentral yang beranggotakan 25 orang, didorong oleh kenaikan inflasi bulan lalu yang mencapai 9,1 persen. Laju inflasi tersebut empat kali lipat dari target.
Adapun kenaikan suku bunga acuan ini disebut-sebut tidak mungkin menekan harga energi yang melonjak. Artinya harga energi masih akan berpotensi lebih buruk pada masa yang akan datang setelah Rusia menghentikan pasokan gas alam melalui pipa Nord Stream.
BISNIS
Baca: Pendaftaran di MyPertamina Minim, Bos Pertamina Ungkap Cara Efektif SPBU Salurkan BBM Subsidi
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.