"Mereka datang dengan confidence bisa membiayai investasi atau kegiatan dagangnya nanti," kata Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Muhammad Lutfi usai penandatanganan nota kesepahaman dengan HSBC di Jakarta, Selasa (24/2).
Menurut Lutfi, sesuai dengan peta investasi yang telah disusun Badan Koordinasi, ia akan menawarkan prospek investasi di tiga sektor. "Sektor infrastruktur, energi, dan pangan," ujarnya. Hanya saja, ia menyebutkan tak memasang target berapa nilai investasi yang bisa diraih. "Ini masih masa penjajakan," ucapnya.
Kedatangan investor dari Hong Kong itu merupakan salah satu bentuk kerja sama yang dilakukan Badan Koordinasi dengan HSBC untuk mempromosikan investasi. Dalam forum yang mereka hadiri pada Selasa ini, kata Lutfi, pembicaraan difokuskan pada isu perizinan, stabilitas ekonomi-politik, dan ketenagakerjaan.
Dengan kerja sama ini, Lutfi berharap HSBC bisa meyakinkan investor asing bahwa Indonesia mampu menghadapi krisis finansial, dan merupakan negara tujuan investasi yang potensial karena perekonomiannya tetap tumbuh di tengah krisis.
Menurut Chief Executive Officer HSBC, Rakesh Bhatia, cabang-cabangnya yang ada di 85 negara kini siap memfasilitasi investasi asing di Indonesia. "Kalau ada yang bertanya dan berminat tentang investasi di Indonesia, kami akan memberikan informasinya," tuturnya.
Demikian pula jika calon investor ingin berkunjung ke Indonesia, HSBC juga akan membantu untuk mengatur perjalanan dan pertemuan dengan para pebisnis lokal.
BUNGA MANGGIASIH