TEMPO.CO, Nusa Dua - Pertemuan menteri keuangan dan gubernur bank sentral negara anggota G20 (FMCBG) resmi dimulai pada Jumat pagi, 15 Juli 2022. Pertemuan ini dilaksanakan secara luring maupun daring, yang dihadiri 407 delegasi secara fisik dan 120 delegasi secara virtual.
Dalam pertemuan ini, Presidensi G20 Indonesia kembali mengundang Menteri Keuangan Ukraina Sergii Marchenko yang hadir secara virtual. Tercatat ada 18 menteri keuangan dan 11 gubernur bank sentral negara anggota G20 yang hadir secara fisik.
Saat membuka pertemuan, Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa G20 perlu melangkah lebih jauh, dengan melakukan tindakan nyata yang didasari pada semangat kerja sama, kolaborasi, dan konsensus untuk mengatasi tantangan global.
Adapun, pertemuan ini akan membahas tujuh agenda prioritas pada jalur keuangan. Ketujuh agenda tersebut adalah:
1. Ekonomi global dan risikonya
Para menteri keuangan dan gubernur bank sentral menddiskusikan kondisi perekonomian global terkini dan respons kebijakan yang tepat dalam mencapai pemulihan ekonomi global. Hal ini dilakukan untuk menghadapi tantangan dengan meningkatnya tekanan inflasi, disrupsi rantai pasok global, ketidakseimbangan permintaan dan ketersidaan penawaran, serta peningkatan harga kmoditas dan energi akibat pandemi Covid-19 dan perang di Ukraina.
2. Isu kesehatan global
Pertemuan akan merumuskan upaya revitalisasi arsitektur kesehatan global agar dapat mendukung kesiapan, pencegahan, dan respons terhadap pandemi di masa yang akan datang. Selain itu, akan dibahas juga tindak lanjut pembentukan dana kesehatan multilateral untuk penanganan pandemi. Saat ini komitmen yang telah terkumpul mencapai US$ 1,1 miliar.
3. Arsitektur keuangan internasional
G20 tengah mencari cara untk mendorong perbaikan pengelolaan utang negara miskin, dan mendorong penguatan ketahanan keuangan global jangka panjang, yang antara lain dilakukan dengan menjaga aliran modal asing berkelanjutan.