TEMPO.CO, Jakarta -Bank Indonesia mencatat nilai transaksi uang elektronik (UE) pada Mei 2022 tumbuh 35,25 persen (yoy) mencapai Rp 32 triliun dan nilai transaksi digital banking meningkat 20,82 persen (yoy) menjadi Rp 3.766,7 triliun.
"Transaksi ekonomi dan keuangan digital berkembang pesat seiring meningkatnya akseptasi dan preferensi masyarakat dalam berbelanja daring, perluasan dan kemudahan sistem pembayaran digital, serta akselerasi digital banking," kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam keterangan tertulis Jumat, 24 Juni 2022.
Sementara itu, nilai transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM, kartu debet, dan kartu kredit mengalami peningkatan 5,43 persen (yoy) menjadi Rp 630,9 triliun.
Untuk mendorong inovasi sistem pembayaran, kata dia, Bank Indonesia akan terus memastikan implementasi Standar Nasional Open API Pembayaran (SNAP) khususnya Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) first mover dapat berjalan dengan lancar.
Selain itu, sebagai salah satu langkah kongkrit integrasi ekosistem ekonomi dan keuangan digital, pada 11-15 Juli 2022, Bank Indonesia bersama Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI serta asosiasi akan menyelenggarakan Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) 2022 yang sekaligus merupakan side event G20, yang menampilkan beragam inisiatif dan inovasi digital di Indonesia.
Adapun BI juga mencatat jumlah Uang Kartal Yang Diedarkan (UYD) pada Mei 2022 meningkat 8,97 persen (yoy) mencapai Rp 927,6 triliun. Bank Indonesia terus memastikan ketersediaan uang rupiah dengan kualitas yang terjaga di seluruh wilayah NKRI, antara lain melalui penguatan dan perluasan kerja sama dengan lembaga terkait dalam distribusi uang rupiah ke daerah 3T (Terluar, Terdepan, Terpencil).
Baca Juga: BEI Catat Transaksi Saham Capai Rp 17,23 Triliun Meski IHSG Terkoreksi