TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta Petrokimia Gresik untuk memperkuat inovasi agar bisa bersaing di pasar global. Salah satunya dengan mencari alternatif bahan baku pupuk yang tidak tersedia di dalam negeri.
“Ini suasananya sangat-sangat optimistis. Saya berdoa Pupuk Indonesia Group, Petrokimia Gresik, harus menjadi pemain global, bukan waktunya kita jago kandang,” kata Erick Thohir dalam keterangannya seperti dikutip pada Ahad, 19 Juni 2022.
Erick berujar, Petrokimia Gresik dapat mencari alternatif bahan baku pupuk Phosphate (DAP dan Rock Phosphate) dan Kalium (KCl) karena keduanya tidak tersedia di dalam negeri. Pencarian bahan baku alternatif penting mengingat perusahaan tersebut merupakan produsen pupuk NPK terbesar di Indonesia.
Selain itu, Erick menyoroti salah satu inovasi bernama Program Makmur. Program yang memiliki kepanjangan Mari Kita Majukan Usaha Rakyat ini, menurut dia, terbukti mampu meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani melalui penghasilan yang meningkat.
Direktur Utama Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo menyatakan inovasi telah menjadi budaya bahkan DNA insan di perusahaan. Hal ini, katanya, diwujudkan dengan mengadakan Konvensi Inovasi Petrokimia Gresik (KIPG) yang digelar setiap tahun.
Adapun KIPG tahun ini diikuti oleh 82 persen karyawan yang tergabung dalam 1.158 Gugus Inovasi. "Kami telah melakukan inovasi selama 36 tahun tanpa henti, termasuk di masa pandemi Covid-19," kata Dwi.
Bahkan, tutur dia, inovasi Petrokimia Gresik sepanjang 2021 mampu menciptakan nilai tambah atau value creation riil sebesar Rp 240,68 miliar. Dari total nilai tersebut, Rp 66,19 miliar atau 27,5 persen di antaranya berkontribusi langsung terhadap perolehan laba perusahaan (direct financial benefit).
“Ini menjadi bukti bahwa inovasi atau improvement yang dilakukan Insan Petrokimia Gresik berkontribusi positif bagi laba perusahaan, termasuk laba konsolidasi Pupuk Indonesia Group” ujarnya.
Dwi Satriyo memastikan perusahaan akan terus memperkuat inovasi dan transformasi. Salah satu yang akan terus digenjot adalah perluasan kerja sama Program MAKMUR sesuai dengan penugasan dari Pupuk Indonesia.
“Kami akan terus berinovasi dan bertransformasi sesuai arahan Menteri BUMN agar tetap bisa menyiapkan pupuk untuk petani di Indonesia dalam rangka menjaga ketahanan pangan nasional, serta mendukung BUMN Go Global," kata Dwi Satriyo.
Baca juga: Erick Thohir Soal Proposal Perdamaian Garuda Disetujui Kreditur: Momen Penting
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.