Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 23-24 Mei 2022 memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 3,50 persen, suku bunga Deposit Facility sebesar 2,75 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 4,25 persen.
Meski mempertahankan stand point suku bunga pada 3,5 persen, Tauhid mengatakan BI melakukan aksi kebijakan makroprudensial dengan menaikan Giro Wajib Minimum (GWM) sampai 6 persen.
Ia pun memprediksi BI akan menaikkan GWM lagi untuk mengetatkan likuiditas, namun masih akan mempertahankan suku bunganya. Menurutnya, hal ini dilakukan karena inflasi belum saatnya naik meski acuan suku bunga melihat pada The Fed.
“Kalau inflasinya masih mungkin dalam batas range-nya BI sekarang, katakanlah belum 3 persen, ya maka BI belum menaikan suku bunga,” ujar Tauhid.
Selain itu faktor lain BI mempertahankan suku bunga lebih lama adalah pertumbuhan kredit yang sudah mulai mendekati normal di kisaran 9 persen per bulan. “Jadi BI sengaja membiarkan tidak menaikan suku bunga agar sektor riil juga berkembang,” katanya.
Ia mengatakan apabila implikasi sektor riil sudah mulai memanas karena uang beredar banyak dengan implikasi inflasi yang lebih tinggi karena orang dengan mudah mendapat uang lebih banyak, maka BI pasti akan menaikan suku bunganya.
“Perkiraan saya tidak langsung cepat, nanti tunggu, katakanlah inflasi di atas 3 persen, mungkin Juli atau Agustus itu tembus di atas 3 persen, mungkin di atas 3,5 persen, pasti BI akan menaikan suku bunga,” kata Direktur Eksekutif INDEF.
Dikutip dari Reuters, The Federal Reserve pada Rabu, 15 Juni kemarin, menaikan suku bunga tertinggi sejak 1994 untuk menurunkan inflasi tertinggi AS dalam 40 tahun terakhir yang mencapai 8% pada basis tahunan dalam beberapa bulan terakhir.
The Fed menaikkan suku bunga dana federal jangka pendek ke kisaran 1,50 persen hingga 1,75 persen. Pejabat The Fed memproyeksikan suku bunga meningkat menjadi 3,4 persen pada akhir tahun ini dan menjadi 3,8 persen pada 2023.
Baca: IHSG Ditutup Menguat di 7.050 Usai Kenaikan Bunga The Fed
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini