TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Yose Rizal Damuri, mengatakan rencana bea meterai untuk transaksi di platform digital bakal membebani pelaku usaha.
Yose Rizal Damuri mengatakan beban yang harus ditanggung oleh pelaku usaha digital bukan sekadar biaya meterai, tetapi juga biaya administrasi hingga perubahan sistem secara menyeluruh sehingga membebani cost platform digital.
“Bagaimana kalau setiap transaksi harus ada biaya meterainya kemudian juga harus mencatat transaksinya dan melaporkan. Ini tentunya akan menambah beban entah itu kepada UMKM atau platform digitalnya. Platform digitalnya juga harus mengubah sistem mereka untuk menambah space guna menyimpan transaksi meterai ini,” kata Yose saat bincang-bincang bersama media di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 14 Juni 2022.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Indonesia Services Dialogue (ISD) Council Devi Ariyani mengatakan bea meterai akan menghambat pelaku usaha dengan membebani biaya tambahan, apalagi ketika Indonesia sedang menumbuhkan ekonomi digitalnya.
“Jadi beban administrasi tinggi, biaya kepatuhan juga tinggi. Selain itu ini bukan sesuatu yang simple karena platform digital juga harus merestrukturisasi sistem platform mereka. Kita berbicara bukan satu dua platform tetapi semua platform,” kata Devi.
Beban Ekonomi Digital