TEMPO.CO, Jakarta - Corporate Secretary PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BRI, Aestika Oryza Gunarto, membagikan sejumlah tips bagi para nasabah agar terhindar dari kejahatan social engineering yang masih marak terjadi.
Kejahatan social engineering adalah tindak kejahatan yang memanipulasi psikologis korban untuk membocorkan data pribadi dan data perbankan korban. Adapun media yang digunakan pelaku untuk mendekati korban pun beragam, mulai dari telepon, SMS, e-mail, media sosial, dan lainnya.
Aestika mengingatkan agar nasabah harus terus berhati-hati dalam bertransaksi. Munculnya berbagai macam modus kejahatan tidak dikenal dari sumber yang tidak terpercaya wajib diwaspadai untuk menghindari tindak kejahatan social engineering tersebut.
Salah satu yang diimbau adalah agar nasabah menjaga ketat data pribadinya agar tidak dikuasai oleh siapa pun. "Hindari mengangkat telepon dari nomor telpon yang mencurigakan," kata Aestika dalam keterangan resmi, Sabtu, 21 Mei 2022.
Selain itu, nasabah sebaiknya hanya mengangkat telepon dari call center resmi BRI yakni 14017. Nasabah perlu mewaspadai adanya notifikasi dari sumber yang tidak dikenal.
"Hindari untuk mengklik tautan dari SMS, email, dan media sosial yang tidak dikenal untuk mencegah adanya tindakan hacking," tutur Aestika.