Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jusuf Kalla Persilahkan Perusahan Diluar Exxon Masuk Natuna

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Den Haag: Wakil Presiden Jusuf Kalla menegaskan, kontrak Exxon di Natuna sudah selesai sejak 2005. Karena itu, perusahaan lain yang berminat untuk mengeloa ladang gas itu dipersilahkan.

"Silakan yang lain juga ikutan, seperti Shell, Statoil Norway, Petrochina. Prinsipnya, Pertamina yang akan memegang peran utama, bukan pihak asing," kata Kalla kepada pers di Hotel Crown Plaza Promenade, Den Haag, Belanda, Senin siang. Turut hadir dalam jumpa pers, Duta Besar JE Habibie, Kepala BKPM M.Lutfi, dan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo.

Dengan masuknya perusahaan lain dari Eropa, Cina, atau negara lain, Kalla melanjutkan, pemerintah mempunya perbandingan. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, kata dia, sudah setuju dengan prinsip tersebut.

"Kita ini masih sopan, coba bandingkan dengan Venezuela yang menasionalisasi semua kontrak pertambangan," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Saat di Belanda, Sabtu siang lalu, soal projek Natuna D Alpha ramai dibicarakan. Perdana Menteri Belanda Jan Peter Balkanende, kata Kalla, dalam pertemuan empat mata dengan dirinya, sempat menyinggung soal peraturan pertambangan tersebut. Pertemuan berlangsung di rumah dinas Balkanende di Catshuis, Denn Haag, tak jauh dari hotel Crown Plaza tempat Kalla menginap. "Saya katakan bahwa Shell juga boleh ikutan, asal memenuji persyaratan yang ada," katanya. Wahyu Muryadi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


SKK Migas: Tiga Proyek Hulu Migasi di Blok Natuna Beroperasi

2 Desember 2019

Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi, Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam, President dan GM Total E&P Indonesie Arividya Noviyanto Presiden Direktur Pertamina Hulu Indonesia Bambang Manumayoso, Direktur Utama Pertamina Hulu Mahakam Ida Yusmiati, SVP Exploration Pertamina RP Yudiantoro, dan Deputi Perencanaan SKK Migas Jaffee Arizon Suardin saat meninjau North Processing Unit (NPU) wilayah kerja Blok Mahakam di Kutai Kartanegara, 31 Desember 2017. ANTARA
SKK Migas: Tiga Proyek Hulu Migasi di Blok Natuna Beroperasi

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengapresiasi tambahan produksi gas dari proyek BIGP.


Di Natuna, Kilang Minyak Mini Berkapasitas 20 Ribu Barel Siap Dibangun

8 Agustus 2016

Kapal Coast Guard Cina 3303 melintas di dekat KRI Imam Bonjol (383) setelah penangkapan kapal nelayan Han Tan Cou 19038 yang memasuki perairan Indonesia di Natuna, Kepulauan Riau, pada Jumat, 17 Juni 2016. TNI AL menangkap kapal nelayan berbendera Cina itu karena terdeteksi sedang menebar jala di perairan Indonesia. ANTARA/HO/Dispen Koarmabar
Di Natuna, Kilang Minyak Mini Berkapasitas 20 Ribu Barel Siap Dibangun

Untuk mengembangkan migas di Blok East Natuna, pemerintah akan membangun kilang minyak mini yang berkapasitas sekitar 20 ribu barel per hari.


Insiden Natuna, Pemerintah Perlu Benahi Organisasi Maritim

28 Maret 2016

Operasi Senyap, memantau kapal-kapal penangkap ikan di perairan Natuna menggunakan pesawat jenis Pilatus. TEMPO/Ijar Karim
Insiden Natuna, Pemerintah Perlu Benahi Organisasi Maritim

Kapal yang menangkap KM Kway Fey 10078 tidak dikenal International Maritime Organization.


Konflik Natuna, DPR Kritik Kunjungan Wapres Kalla ke Cina

23 Maret 2016

Kapal penangkap ikan yang terekam lensa saat Operasi Senyap di perairan Natuna. TEMPO/Ijar Karim
Konflik Natuna, DPR Kritik Kunjungan Wapres Kalla ke Cina

DPR menilai konflik Natuna mencederai kedaulatan wilayah Indonesia. Wakil Presiden seharusnya menunggu ada permintaan maaf Cina.


Ini Alasan Medco Serahkan Saham Blok Nunukan ke Pertamina

29 Juli 2015

Medco. TEMPO/Yosep Arkian
Ini Alasan Medco Serahkan Saham Blok Nunukan ke Pertamina

Medco awalnya memiliki saham 40 persen di Blok Natuna.


Natuna Produksi Gas 1.000 MMSCFD Mulai 2023

10 Juni 2013

Kilang minyak Pertamina Cilacap. TEMPO/Aris Andrianto
Natuna Produksi Gas 1.000 MMSCFD Mulai 2023

Blok East Natuna secara total memiliki cadangan gas sebanyak 212 triliun kaki kubik.


Produksi Gas Blok Natuna Mayoritas untuk Indonesia

18 Mei 2013

Jero Wacik. TEMPO/Tony Hartawan
Produksi Gas Blok Natuna Mayoritas untuk Indonesia

Belum bisa dipastikan kapan proses eksploitasi dan eksplorasi bisa dimulai


Perusahaan Thailand Terpilih Garap East Natuna

21 Oktober 2012

Logo PTT Exploration and Production (PTT EP). bloomberg.com
Perusahaan Thailand Terpilih Garap East Natuna

Perusahaan minyak dan gas asal Thailand, PTT Exploration and Production (PTT EP), dipastikan akan menjadi mitra Pertamina dalam menggarap Blok East Natuna.


Pertamina Tolak Investor Baru untuk Blok Natuna  

16 Oktober 2012

Investasi Pertamina di Australia Merugi
Pertamina Tolak Investor Baru untuk Blok Natuna  

Pertamina sudah melakukan partner selection sejak akhir tahun lalu dan tahapannya sudah final.


Pertamina Bakal Kembangkan Blok Natuna D Alpha Bertahap

4 Agustus 2009

Pertamina Bakal Kembangkan Blok Natuna D Alpha Bertahap

Pengkajian itu dilakukan karena harga minyak mentah sebesar US$ 70 per barel sekarang ini dinilai masih marjinal.