TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menyatakan pihaknya sedang bersiap mendistribusikan minyak goreng curah seharga Rp 14.000 per liter. Ia mengaku tengah menunggu penugasan resmi dari pemerintah terkait penyaluran minyak goreng tersebut.
Jika regulasinya sudah jelas, kata Buwas, Bulog menargetkan harga minyak yang dijual tetap di angka Rp 14 ribu per liter. Jika harga dari produsen lebih tinggi, selisihnya akan disubsidi oleh pemerintah.
Bulog, kata Buwas, sudah melakukan perjanjian dengan perusahaan produsen minyak goreng agar mendapat harga yang murah. “Bulog ada tugas stabilisasi ketersediaan, jadi B2B dengan harga di bawah perekonomian dengan harapan dapat turun ke masyarakat lebih murah, tapi itu tetap ditangani komersial,” ucap Buwas, 10 Mei 2022.
Ia mengatakan sudah ada tiga produsen yang diajak bekerja sama. Nantinya Bulog akan menjadi perantara dari produsen dan mendelegasikan tugas penyaluran ke BGR Logistik dan PT Pos Indonesia (Persero).
Terkait skema distribusi, Buwas pun masih menunggu regulasinya. Belum ada kejelasan apakah minyak ini akan dijual bebas di pasar atau dikirimkan langsung ke rumah-rumah penerimanya.
Ia mengatakan akan bekerja sama dengan Kementerian Sosial terkait aturan siapa saja yang berhak menerima minyak goreng curah seharga Rp 14 ribu per liter ini. Dia mengatakan, mungkin saja penerimanya sama seperti penerima bantuan langsung tunai atau BLT.
“Atau kita kemas dengan packaging yang seperti minyak kemasan namun ditulis untuk kelompok penerimanya seperti di tabung LPG 3 kg,” kata Buwas.