Di samping itu, produk tabungan sebagai salah satu komponen pendanaan tumbuh 56,1 persen YoY. Kondisi tersebut menunjukkan ekosistem digital Amar Bank yang semakin adaptif dan efisien dalam melakukan penghimpunan dana disaat pandemi, khususnya melalui bank digital, Senyumku.
Amar Bank mencatatkan pendapatan bunga Rp 702,2 miliar atau naik 7,7 persen YoY dan beban bunga Rp 220 miliar atau naik 16,3 persen YoY, sehingga pendapatan bunga bersih Amar Bank tercatat Rp 482,2 miliar atau naik 4,2 persen YoY.
Sementara itu, biaya operasional tercatat Rp 376,4 miliar yang mayoritas dialokasikan untuk meningkatkan kegiatan pemasaran secara digital pada 2021.
Amar Bank tetap berhasil meraih laba bersih pada 2021 sebesar Rp 4,1 miliar atau sedikit lebih rendah dari tahun sebelumnya. Meski demikian, total aset yang dimiliki Amar Bank berhasil tumbuh 28,2 persen YoY dari yang sebelumnya Rp 4 triliun menjadi Rp 5,2 triliun.
Sepanjang 2021, Amar Bank turut berhasil menjaga pengelolaan kualitas aset yang sehat melalui penerapan prosedur penilaian risiko yang sangat hati-hati. Dengan upaya tersebut, NPL dapat ditekan di level yang lebih rendah pada 2021, yaitu 1,7 persen dibandingkan 2020, yaitu 4,8 persen.
Rasio likuiditas Amar Bank tetap solid di 2021 meskipun di tengah pandemi. LCR tercatat 1906 persen menunjukkan likuiditas Amar Bank yang tergolong baik, sementara KPMM tercatat di posisi yang kuat 29,9 persen atau jauh di atas ketentuan regulasi 10 persen.
“Amar Bank mengutamakan prinsip kehati-hatian dalam menyalurkan kredit seiring dengan kebutuhan masyarakat yang perlahan meningkat,” kata David.
Amar Bank, digital-only bank dengan dua produk unggulannya, Tunaiku (platform pinjaman digital) dan Senyumku (bank digital) menyelesaikan Rights Issue I pada 1 Maret 2022.
MUTIA YUANTISYA
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu