TEMPO.CO, Jakarta – Executive Vice President Finance PT Bank Amar Indonesia Tbk atau Amar Bank David Wirawan mengatakan pihaknya optimistis untuk bisa memenuhi persyaratan modal inti minimum Rp 3 triliun di 2022.
“Sepanjang 2021, Amar Bank tetap mencatatkan kinerja yang positif yang ditopang dua faktor, yaitu aktivitas bisnis yang mulai pulih dan ekonomi domestik yang perlahan mulai bangkit,” katanya dalam keterangan tertulis, Jumat, 22 April 2022.
Dia mengatakan akselerasi program vaksinasi Covid-19 telah memberikan dampak positif bagi perekonomian untuk kembali tumbuh melalui peningkatan mobilitas pada sektor-sektor produktif.
“Kondisi ini turut mendukung Amar Bank untuk tetap konsisten mempertahankan kinerja positif,” ucapnya.
Dari sisi pinjaman, sepanjang 2021, Amar Bank mencatatkan total pinjaman Rp 2,4 triliun atau tumbuh 40,1 persen secara tahunan (YoY). Total pinjaman tersebut mayoritas merupakan kontribusi platform pinjaman digital Tunaiku yang menyalurkan Rp 2 triliun atau naik 63 persen YoY.
Secara keseluruhan, portofolio pinjaman Amar Bank telah mencapai 65 persen untuk pinjaman produktif. Ini menunjukkan dari sisi penyaluran pinjaman, Amar Bank tetap bertumbuh dengan terus mendukung sektor yang produktif di 2021.
Dari sisi Pendanaan, Amar Bank mencatatkan besaran Dana Pihak Ketiga yang terus meningkat sepanjang 2021. Dana Pihak Ketiga tercatat Rp 3,1 triliun atau naik 38,6 persen YoY. Adapun, komponen CASA berkontribusi 36 persen dari total Dana Pihak Ketiga.