Apalagi, sebagai bank baru yakni mulai diperkenalkan ke masyarakat pada 1 Februari 2021 maka dibutuhkan upaya serius agar masyarakat sebenarnya menyakini kekuatan perbankan syariah.
Sejauh ini, pihaknya mencatat terdapat dua karakteristik nasabah terkait keuangan syariah, yakni yang tidak mempermasalahkan keuntungan dan yang sangat memperhatikan keuntungan.
“Ada 20 persen yang tidak terlalu mementingkan keuntungan, tapi yang penting syariah. Tapi ada juga yang sangat memperhatikan rate pembiayaan dan lain-lain, ini yang kami jawab dengan memberikan pelayanan optimal,” kata dia.
Pelayanan optimal itu berupa layanan digital karena saat ini BSI sudah memiliki infrastruktur yang setara dengan perbankan konvensional papan atas Tanah Air.
“Bahkan di fitur mobile banking terdapat kanal untuk berzakat dan berkurban, yang belum tentu dimiliki bank-bank konvensional,” kata dia.
Melalui upaya ini, BSI berharap sistem keuangan syariah benar-benar masuk ke dalam kehidupan masyarakat Indonesia yang mayoritas muslim.
BACA: Indef Ungkap Rendahnya Kontribusi Bank Syariah ke Perekonomian
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu