TEMPO.CO, Jakarta - Bank Syariah Indonesia mendorong peningkatan pangsa pasar perbankan syariah di Tanah Air karena sejak beberapa tahun terakhir bertahan di kisaran 5,0 persen.
CEO BSI Region III Sumbagsel Alhuda Djanis mengatakan, optimis dapat mendobrak stagnasi pangsa pasar ini karena kini menjadi perbankan syariah terbesar di Indonesia dengan nilai aset Rp260 triliun.
“Dengan kekuatan saat ini, kami optimis ke depan semakin banyak yang tertarik untuk benar-benar memanfaatkan perbankan syariah dalam kehidupan sehari-hari,” kata Alhuda di Palembang, Senin, 11 April 2022.
Ia mengatakan selama ini perbankan syariah di Tanah Air memiliki kekuatan modal yang masih kalah dari bank-bank konvensional.
Kondisi itu membuat produk-produk perbankan syariah menjadi berbiaya tinggi sehingga kurang diminati sebagian masyarakat.
Namun, kondisi itu tidak terjadi lagi karena setelah terjadi merger antar tiga perbankan syariah milik pemerintah maka produk-produk yang dihasilkan pun menjadi lebih berdaya saing.
Untuk lebih mengoptimalkan keunggulan tersebut, BSI akan menggencarkan sosialisasi dan literasi mengenai keuangan syariah ke masyarakat untuk tentunya meningkatkan pangsa pasar secara nasional.