TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan tren kasus Covid-19 menurun sangat signifikan. Saat ini, tinggal sembilan kabupaten dan kota di Jawa-Bali yang masih berstatus PPKM level 3.
“Dampak dari menurunnya tren kasus dan seluruh aspek penyertanya secara langsung juga memberikan dampak positif terhadap level asesmen kabupaten dan kota yang keluar hari ini. Saat ini sudah tidak terdapat lagi yang berada di level 4,” ujar Luhut pada Senin, 4 April 2022.
Adapun status pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat di 93 kota di Jawa dan Bali telah menurun menjadi level 1 dan 2. Luhut tidak mendetailkan daftar kota-kota tersebut. Namun ia memastikan pengaturan PPKM di tiap wilayah segera dituangkan dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri.
Luhut melanjutkan, dalam waktu kurang dari tiga bulan, kasus harian Covid-19 karena gelombang varian Omicron menurun sebesar 97 persen dihitung dari puncak penyebaran virus. Selain itu, kasus aktif secara nasional juga melorot sampai 83 persen dan saat ini di bawah 100 ribu.
Sejalan dengan penurunan tren kasus Covid-19, angka rawat inap rumah sakit pun berkurang dari 85 persen menjadi 6 persen. Sedangkan angka positivity rate berada di bawah standar WHO, yakni 4 persen.
“Jumlah orang meninggal pun turun tajam hingga 88 persen dibandingkan puncak kasus Omicron yang lalu. Dari data di atas kami menarik kesimpulan bahwa kondisi varian Omicron di Indonesia saat ini berada pada posisi yang terkendali,” kata Luhut.
Terkendalinya varian Omicron, Luhut berujar, membuat pemulihan ekonomi mampu terjaga. Luhut mengklaim proses pemulihan ekonomi berjalan dengan cepat dan menunjukkan tren yang positif sejak akhir Februari.
“Ini dapat terlihat dari Indeks belanja dari Mandiri Institute yang kembali meningkat di semua wilayah. Bahkan wilayah Bali dan Nusa Tenggara mencapai tingkat tertinggi sejak pandemi melanda,” ucap Luhut.
Baca Juga: PPKM Diperpanjang hingga 18 April, Ini Daerah yang Masuk Level 1, 2, dan 3