TEMPO.CO, Jakarta - Penyaluran kredit baru diperkirakan melambat pada kuartal I/2022 dibandingkan dengan periode kuartal sebelumnya.
Berdasarkan Survei Permintaan dan Penawaran Kredit Perbankan Bank Indonesia (BI), saldo bersih tertimbang (SBT) perkiraan penyaluran kredit baru kuartal I/2022 adalah sebesar 62,4 persen pada Februari 2022.
SBT tersebut lebih rendah jika dibandingkan dengan SBT pada kuartal sebelumnya yang tercatat mencapai 74,3 persen.
“Berdasarkan kelompok bank, perlambatan kredit baru terindikasi terjadi pada kategori bank umum dan BPD, sementara bank syariah terindikasi tumbuh lebih tinggi,” tulis Bank Indonesia dalam laporannya yang dikutip Bisnis, Sabtu 19 Maret 2022.
Berdasarkan jenis penggunaan, perlambatan penyaluran kredit baru terindikasi terjadi pada kredit investasi, kredit pemilikan rumah (KPR), dan kredit konsumsi lainnya.
Adapun, berdasarkan hasil survei tersebut, kebijakan penyaluran kredit baru untuk kuartal I/2022 diperkirakan sedikit lebih longgar dibandingkan kuartal IV/2021.
Hal ini terindikasi dari SBT perubahan kebijakan penyaluran kredit kuartal I/2022 yang tercatat negatif tipis sebesar -0,6 persen. Berdasarkan jenis penggunaannya, kebijakan penyaluran kredit yang lebih longgar pada kuartal I/2022 diperkirakan terjadi pada kredit modal kerja, kredit pemilikan rumah, dan kredit konsumsi lainnya.
BACA: PT Pemeringkat Kredit Indonesia Kantongi Izin OJK, Dirut Ungkap Target Pasar
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.