Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

DPK Tumbuh, Tabungan Aman

image-gnews
Pelayanan nasabah di BNI.
Pelayanan nasabah di BNI.
Iklan

INFO BISNIS – Pertumbuhan dana pihak ketiga perbankan tergolong masih sangat positif meski telah memasuki tahun ketiga pandemi. Hal ini seiring kepercayaan nasabah yang terus meningkat, infrastruktur pengawas yang lengkap, sekaligus upaya proaktif perbankan dalam mengembangkan layanan. 

 

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI) memastikan keamanan simpanan dana nasabah untuk mendukung segala kegiatan ekonomi di masa pemulihan tahun ini.  Sekretaris Lembaga LPS Dimas Yuliharto mengatakan industri perbankan merupakan komponen yang teramat penting dalam perekonomian suatu negara. 

 

Pasalnya, perbankan berfungsi sebagai intermediator yang menghimpun dana masyarakat guna disalurkan melalui kredit untuk berbagai kegiatan ekonomi baik konsumsi maupun produktif.  Dimas menyampaikan simpanan di perbankan saat ini dalam kondisi sangat aman, sehingga masyarakat tak perlu ragu menabung di bank. 

 

Sebagai lembaga resolusi, LPS pun menjalankan tugas pengawasan yang terintegrasi dengan BI serta OJK. LPS pun telah memiliki mekanisme yang cukup untuk membantu bank untuk menjalani kondisi sulit di masa pandemi.  "Kondisi simpanan perbankan di Indonesia saat ini sangat baik. Kami berharap nasabah tak perlu ragu untuk terus meningkatkan tabungannya di Bank," katanya, Rabu 2 Maret 2022. 

 

Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Piter Abdullah menuturkan kepercayaan masyarakat saat ini sangat tinggi dan terus meningkat. Hampir tidak ada bank di Indonesia yang mengalami kesulitan likuiditas yang dapat mengganggu stabilitas sistem keuangan nasional. 

 

Selainitu, integrasi otoritas baik moneter, pengawas perbankan, serta resolusi perbankan telah semakin baik serta lengkap dalam menjaga stabilitas sistem keuangan nasional.  "Kemungkinan dalam terjadinya krisis yang mengganggu kepercayaan nasabah perbankan saat ini sangat kecil. Namun, memang ada baiknya semua pihak selalu waspada dan menjaga kepercayaan nasabah ini dengan sangat bijaksana," ujarnya. 

 

BNI Tetap Likuid

 

Direktur Bisnis Konsumer BNI Corina Leyla Karnalies menuturkan kondisi likuiditas perseroan sangat ample yang tercermin dari kenaikan dana pihak ketiga (DPK) 2021 sebesar 15,5 persen. 

 

Jika dibedah lebih lanjut, kenaikan DPK ini didominasi oleh dana murah atau CASA ratio yang mencapai 69,4 persen. Hal ini pun berdampak baik pada penurunan cost of fund dari 2,6 persen menjadi 1,6 persen, turun 1 persen per akhir 2021. 

 

Corina melanjutkan BNI juga selalu menjaga keuangan bank dalam kondisi likuid untuk menjawab berbagai kebutuhan dana nasabah. Liquidity coverage ratio (LCR) berada pada posisi 230,2 persen, *menunjukkan BNI tahan terhadap guncangan yang mungkin terjadi. 

 

"Saat ini LCR di BNI berada di level 230 persen atau di atas batas minum yang ditetapkan regulator 100 persen. Ini kami sampaikan menandakan ketahanan likuiditas BNI yang sangat baik pada saat ini,” katanya. 

 

Adapun, untuk total simpanan hingga periode Desember 2021 mencapai Rp 729,2 triliun. Persentasenya dari sisi perorangan  41 persen sekitar Rp 297,9 triliun, lalu institusi 42 persen Rp301,1 triliun, serta sisanya 18 persen untuk simpanan segmen kecil dan menengah.

 

Dengan komponen dana beragam tersebut, BNI memiliki kemampuan menjamin simpanan dana nasabah yang kuat untuk rentang waktu jangka pendek, yakni baik jangka pendek harian hingga untuk satu tahun ke depan. 

 

Hal ini telah BNI antisipasi baik itu bersumber dari maturity profile DPK, maupun rencana cash in, cash out nasabah, lalu penempatan aset yang sangat likuid ke Bank Indonesia yang mudah dikonversi ke tunai bila diperlukan. Hal-hal ini untuk menjaga kebutuhan operasional dana nasabah. 

 

“Pengelolaan simpanan di BNI juga sudah mengikuti aturan LPS karena dalam program pemberian bunga dan program hadiah kepada nasabah, BNI mengikuti aturan-aturan secara berkala dari LPS. Lalu, produk dan layanan yang disediakan BNI juga sesuai dengan syarat LPS. BNI juga merupakan bank peserta penjaminan LPS bisa di cek pada lama lps.go.id,” ujar Corina.(*)

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Laba Bersih BTN Syariah Meroket 56 Persen menjadi Rp 164,1 Miliar

6 hari lalu

Peluncuran logo baru Bank Tabungan Negara (BTN) di Indonesia Arena, Jakarta, Minggu (3/3/2024). ANTARA/HO-BTN
Laba Bersih BTN Syariah Meroket 56 Persen menjadi Rp 164,1 Miliar

BTN Syariah membukukan laba bersih kuartal I 2024 mencapai Rp 164,1 miliar atau tumbuh 56,1 persen secara tahunan.


Bank Jago Bukukan Laba Bersih Rp 22 Miliar per Kuartal I 2024

6 hari lalu

Bank Jago Bukukan Laba Bersih Rp 22 Miliar per Kuartal I 2024

Dana pihak ketiga Bank Jago tumbuh 42 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy).


Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga Melambat, OJK Ungkap Penyebabnya

10 Januari 2024

Ilustrasi Bank. shutterstock.com
Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga Melambat, OJK Ungkap Penyebabnya

OJK mencatat pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 3,04 persen secara tahunan, yakni Rp 8.216,21 triliun per November 2023.


Dana Pihak Ketiga Perbankan Rendah, Ekonom Sebut Milenial Lebih Suka Simpan Duit di Saham

29 Desember 2023

Ilustrasi menabung atau tabungan. Shutterstock
Dana Pihak Ketiga Perbankan Rendah, Ekonom Sebut Milenial Lebih Suka Simpan Duit di Saham

Ekonom senior Indef Aviliani mengatakan pertumbuhan dana pihak ketiga perbankan hanya 4 persen.


BNI Siapkan Dana Tunai Rp22,02 Triliun untuk Kebutuhan Natal dan Tahun Baru

9 Desember 2023

BNI Siapkan Dana Tunai Rp22,02 Triliun untuk Kebutuhan Natal dan Tahun Baru

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menyatakan siap mencukupi kebutuhan transaksi masyarakat selama periode Hari Raya Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.


Berapa Kode Transfer BNI? Ini Informasi dan Cara Penggunaannya

21 November 2023

Kode transfer BNI terdiri dari tiga angka, yakni 009. Kode ini dapat Anda temukan pada buku tabungan. Berikut ini informasi lengkap cara penggunaannya. Foto: bni.co.id
Berapa Kode Transfer BNI? Ini Informasi dan Cara Penggunaannya

Kode transfer BNI terdiri dari tiga angka, yakni 009. Kode ini dapat ditemukan pada buku tabungan. Berikut ini informasi lengkap cara penggunaannya.


Nasabah Bank Jago Tembus 9 Juta di Kuartal III 2023

27 Oktober 2023

Nasabah Bank Jago Tembus 9 Juta di Kuartal III 2023

Bank Jago mengungkapkan kinerja kuartal III 2023 yang didorong oleh pertumbuhan jumlah nasabah dan dana pihak ketiga atau DPK.


Gubernur BI Sebut Ketahanan Perbankan Terjaga: Didukung Modal Kuat dan Risiko Kredit Rendah

20 Oktober 2023

Logo atau ilustrasi Bank Indonesia. TEMPO/Imam Sukamto
Gubernur BI Sebut Ketahanan Perbankan Terjaga: Didukung Modal Kuat dan Risiko Kredit Rendah

Gubernur BI mengatakan ketahanan perbankan saat ini masih terjaga didukung oleh permodalan yang kuat dan risiko kredit yang rendah.


BNI Gelar RUPS Luar Biasa, Ini Hasilnya

19 September 2023

Tangkapan layar Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Royke Tumilaar dalam konferensi pers daring, Rabu (31/8/2022). (ANTARA/Sanya Dinda)
BNI Gelar RUPS Luar Biasa, Ini Hasilnya

Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI memaparkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) Tahun 2023.


Triwulan II-2023, Dana Pihak Ketiga BRI Senilai Rp 1.245,12 Triliun

30 Agustus 2023

Triwulan II-2023, Dana Pihak Ketiga BRI Senilai Rp 1.245,12 Triliun

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) atau BRI membukukan dana pihak ketiga (DPK) senilai Rp 1.245,12 triliun pada triwulan II 2023.