IHSG Fluktuatif
Di pasar keuangan, sanksi embargo ekonomi terhadap Rusia masih akan membuat indeks harga saham gabungan (IHSG) gonjang-ganjing pada pekan mendatang. Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi memprediksi indeks bakal bergerak fluktuatif kendati telah menguat pada Jumat, 25 Februari.
“Kalau Rusia masih melakukan agresi dan sanksi (ekonomi) oleh Eropa dan Amerika tidak artinya, ini yang harus dicermati,” ujar Ibrahim.
Pasar selama sepekan lalu bergerak fluktuatif. Bursa saham Amerika hingga Australia sempat anjlok, diikuti dengan penurunan indeks di bursa regional Asia. Pergerakan ini juga disusul dengan meningkatnya harga emas dunia. Tahun ini, Ibrahim meramal harga emas bisa menembus level tertinggi US$ 2.000 per troy ons. “Karena perang kelihatannya bakal lama,” kata Ibrahim.
Sejumlah negara telah dan akan menjatuhkan sanksi ekonomi terhadap Rusia menyusul operasi militer negara pimpinan Vladimir Putin itu ke Ukraina. Diawali Amerika Serikat pada Kamis, pekan lalu, penjatuhan sanksi ini kemudian diikuti oleh negara-negara barat dan sejumlah negara di Asia-Pasifik lainnya.
Uni Eropa ialah satu di antaranya. Para pemimpin Uni Eropa bersepakat menjatuhkan sanksi baru terhadap Rusia, seperti membekukan aset, menghentikan akses bank-bank ke pasar keuangan Eropa, dan menargetkan "kepentingan Kremlin" atas "serangan di Ukraina.
"Presiden Putin bertanggung jawab telah membawa perang kembali ke Eropa," kata kata Kepala Komisi Eropa Ursula von der Leyen.
Kanada pun mengambil langkah serupa. Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengumumkan putaran pertama sanksi ekonomi terhadap Rusia. Kanada akan menghapus Rusia dari jaringan pembayaran internasional dunia atau SWIFT.
Trudeau mengatakan pemerintahnya juga akan melarang warga Kanada melakukan semua transaksi keuangan di wilayah Luhansk dan Donetsk. Kanada bahkan akan melarang warga Kanada terlibat dalam pembelian surat utang negara Rusia.
Di Asia, Jepang telah menjatuhkan sanksi terhadap Rusia. Sanksi itu mencakup larangan penerbitan obligasi Rusia di Jepang dan pembekuan aset milik beberapa pihak. Di sisi lain, Jepang membatasi perjalanan orang-orang Rusia ke negeri matahari terbit.
Menyusul Jepang, Korea Selatan menegaskan bakal bergabung dalam pemberian sanksi ekonomi multilateral terhadap Rusia. Presiden Moon Jae-in mengatakan pada pertemuan Dewan Keamanan Nasional bahwa kedaulatan, wilayah, dan kemerdekaan Ukraina harus dihormati.
Korea Selatan akan mendukung upaya internasional untuk menahan agresi bersenjata dan mencari resolusi damai. Seorang pejabat kementerian luar negeri, seperti dikutip Reuters, menyatakan sanksi ini mengacu pada kontrol ekspor. "Tentu saja beberapa negara sedang mempertimbangkan sanksi sepihak termasuk langkah-langkah keuangan, tetapi kami tidak mempertimbangkan itu,” kata pejabat tersebut.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA | REUTERS
Baca Juga: 3 Dampak Ekonomi Akibat Perang Rusia-Ukraina, Nasib Indonesia?
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.