Biasanya, bila harga Bitcoin (BTC) naik, akan diikuti oleh sejumlah aset kripto lainnya. Beberapa waktu terakhir ini, kabar positif muncul dan sedikit banyak telah mempengaruhi pasar.
Salah satunya adalah kabar dari India yang memutuskan untuk mengadopsi kripto dan akhirnya menganggapnya sebagai aset legal di negaranya. Walau begitu, negara tersebut memungut pajak penghasilan sebesar 30 persen untuk investasi kripto.
Selain itu, kata Oscar, ada faktor pendorong dari perusahaan besutan Michael Saylor, Micro Strategy, yang kembali memborong sebanyak 660 Bitcoin serta sentimen lapangan pekerjaan di Amerika yang naik meskipun sedang marak Omicron. "Turut menyumbang sentimen positif untuk kripto."
Oleh karena itu, Oscar memperkirakan, dalam kondisi pasar yang tengah hijau ini, harga kripto masih akan mengalami tren bullish. Kalaupun turun sesekali, menurut dia, masih berada di level yang wajar karena mengalami kenaikan dan penurunan harga terjadi dengan cepat.
Adapun data perdagangan Indodax pada pukul 10.00 WIB hari ini menunjukkan beberapa aset kripto dengan kapitalisasi pasar tertinggi selain Bitcoin menguat. Beberapa di antaranya adalah Ethereum (ETH) yang naik tiga persen, serta BNB, Ripple (XRP), Cardano (ADA) dan juga Polkadot (DOT) yang menguat kurang lebih sekitar dua persen.
ANTARA
Baca: Lepas Sebagian Sahamnya di Induk Indomaret, Grup Salim Peroleh Rp 639,13 Miliar
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.