“Kita menyaksikan Amerika dan Eropa telah menunjukan respons terhadap inflasi yang tetap tinggi. Amerika telah menyentuh 7 persen dan Uni Eropa lebih dari 5 persen,” kata Sri Mulyani.
Berbagai situasi yang terjadi pada 2022, kata Sri Mulyani, membuat Dana Moneter Internasional (IMF) mengubah peroyeksinya terhadap pertumbuhan ekonomi global. IMF telah memangkas prediksi pertumbuhan ekonomi menjadi 4,4 persen atau lebih rendah 0,5 poin dari persentase perkiraan semula.
Dengan kondisi pandemi Covid-19 yang masih terus berlangsung dan situasi ekonomi global yang kompleks, Sri Mulyani mengatakan pemerintah akan berhati-hati dalam mengambil berbagai kebijakan dari sisi fiskal. “Kita kerja sama dengan bank sentral menggunakan instrumen fiskal sebagai alat kebijakan untuk melakukan counter cyclical,” ujar Sri Mulyani.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA
BACA: Sri Mulyani: Pajak, Instrumen Penting yang Bisa Dipakai saat Susah dan Senang
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.