TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengingatkan adanya berbagai risiko ketidakpastian ekonomi di tengah meningkatnya kasus Covid-19 akibat varian Omicron. Meski di sejumlah negara tingkat kesembuhan varian ini cenderung tinggi dan angka fatalitasnya rendah, dia meminta negara tetap waspada.
“Kita tidak boleh takabur. Untuk itu dua hal menjadi penting, yaitu mempercepat booster dan meneruskan disiplin protokol kesehatan,” ujar Sri Mulyani dalam Mandiri Investment Forum yang digelar secara virtua, Rabu, 9 Februari 2022.
Sri Mulyani melanjutkan, pada 2022, Indonesia masih akan menghadapi berbagai dinamika ekonomi yang berpengaruh terhadap pemulihan ekonomi. Dinamika tersebut muncul dari faktor eksternal, seperti peningkatan inflasi di negara-negara maju yang masih berlanjut.
Lonjakan inflasi di sejumlah negara, kata dia, mempengaruhi pemerintah setempat untuk mengubah kebijakan yang berkaitan dengan peningkatan suku bunga. Sri Mulyani mencontohkan Brazil yang baru saja mencatatkan tingkat inflasi 10 persen. Pemerintah negara setempat menyesuaikan kebijakan suku bunga seiring dengan peningkatan angka inflasi.
Tak hanya Brazil, Amerika Serikat dan Eropa mengkaji kebijakan serupa. Kedua negara menunjukkan adanya sinyal percepatan normalisasi suku bunga yang akan berpengaruh terhadap negara berkembang.