TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Institute for Development of Economic and Finance (Indef) Tauhid Ahmad memprediksi dampak ekonomi akibat memuncaknya kasus baru Covid-19 karena varian Omicron tidak separah Delta. Sektor-sektor ekonomi diperkirakan masih dapat berjalan lantaran tingkat fatalitas Omicron terhadap pasien lebih rendah ketimbang varian sebelumnya.
“Belajar dari negara lain, varian Omicron penyebarannya cepat, kurvanya naiknya akan begitu cepat, tapi di turunnya juga akan cepat. Lalu, dampak yang kita lihat di negara lain, vatality rate-nya lebih rendah,” ujar Tauhid saat dihubungi pada Sabtu, 5 Februari 2022.
Melihat sirkulasi penyebaran wabah yang terjadi selama dua tahun terakhir, Tauhid menuturkan pandemi Covid-19 akan memberikan efek langsung dan tidak langsung. Dampak langsung akan dirasakan oleh sektor-sektor ekonomi yang berhubungan dengan pergerakan masyarakat.
Dia mengatakan bila pemerintah meningkatkan level pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM hingga skala ketat, sektor industri yang berkaitan dengan mobilisasi masyarakat bakal terpukul. Sektor-sektor itu, misalnya, transportasi, pariwisata, pusat perbelanjaan, hingga jasa pendidikan.
Sedangkan efek tidak langsung akan dirasakan oleh industri yang kegiatannya terdampak oleh penurunan konsumsi atau permintaan jasa. “Misalnya industri makanan dan minuman akan terdampak karena permintaan dari kantor, restoran, rumah-rumah tangga akan menurun. Ini harus diantisipasi,” ujar Tauhid.