TEMPO.CO, Yogyakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan adanya interaksi atau perilaku janggal masyarakat di ibukota bercermin dari keberadaan pusat perbelanjaan atau mal besar yang ada di Bundaran HI Jakarta. Tiga mal itu adalah Plaza Indonesia, Grand Indonesia dan Thamrin City.
"Warga yang masuk (mal) Thamrin City (biasanya) tak berani masuk Plaza Indonesia atau Grand Indonesia. Sebaliknya, yang masuk Plaza Indonesia hampir tidak pernah menyentuh Thamrin City," kata Anies di kawasan Jogja Expo Center (JEC), Senin, 31 Januari 2022.
Hal tersebut disampaikan Anies saat menghadiri hari lahir PPP ke-49 di Yogyakarta.
Lebih jauh, Anies menduga, perilaku warga di mal-mal tersebut terjadi karena adanya segmentasi pasar yang berbeda alias timpang di tiap pusat belanja. "Segmentasi pasar ini terjadi karena kotanya itu sudah terkotak kotak secara alamiah."
Jika segmentasi pasar seperti ini dibiarkan terus, menurut dia, lama-lama persatuan warga akan rusak. "Akibat tidak adanya interaksi antar warga, antar kelas, antar status sosial ekonomi," tuturnya.
Baca Juga:
Anies pun menilai seharusnya interaksi warga yang bisa membuat semangat persatuan bubar akibat ketimpangan seperti itu tak terjadi. "Negara membiarkan warganya berinteraksi mematuhi segmentasi sosial ekonomi seperti itu," ucapnya.