TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Sandiaga Uno mengatakan sektor pariwisata menyumbang 8 persen karbon dunia.
"Kalau kita lihat parekraf punya responsibility karena kita punya jejak karbon yang besar dan nilai dari ekosistem kami triliunan dolar secara global," kata Sandiaga Uno dalam peluncurkan Carbon Footprint Calculator dan Offsetting secara virtual Jumat, 7 Januari 2022.
Dia mengatakan besaran angka itu didapat secara keseluruhan mulai dari wisatawan melakukan planning, berpergian dengan kendaraan, sampai ke airport naik pesawat atau naik kapal pesiar, serta aktifitas para wisatawan di destinasi wisata.
"Salah aktivitas di destinasi yang banyak kita lakukan adalah dengan menggunakan boat bermotor, fuel dan mobil itu juga menyumbang karbon," ujarnya.
Karena itu, kata dia, konsep pariwisata sekarang diarahkan untuk menjaga kualitas dan keberlanjutan, bukan hanya lingkungan tapi juga keberlanjutan dari planet, people, dan prosperity.
Hari ini, Kemenparekraf mengambil langkah menghitung jejak karbon pelaku Parekraf bersama dengan Jejak.in salah satu start up binaan Gojek Xcelerate Batch IV yang berhasil menciptakan fitur Go Greener, carbon calculator and offsetting.
Tujuannya, kata dia, untuk melestarikan lingkungan hidup dan mengembangkan salah satunya adalah hutan kota. Namun, kata Sandiaga, jangan berhenti di kota, bisa juga bisa dikembangkan ke desa-desa wisata maupun desa kreatif.
"Kami ingin pastikan gerakan ini menjadi gerakan nasional yang mengatasi berbagai krisis akibat perubahan iklim dan mencapai pembangunan yang berkelanjutan mengurangi carbon," kata Sandiaga.
HENDARTYO HANGGI
BACA: Kopi Kenangan Jadi Unicorn, Sandiaga Sebut 3.000 Tenaga Kerja Terserap
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.