TEMPO.CO, Jakarta - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN mengumumkan ada 60 pihak swasta yang mengajukan kerja sama untuk membangun Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum atau SPKLU. Kerja sama ini akan dilakukan dengan skema bagi hasil atau sharing economic value.
"Ini akan kami terus dorong, sehingga penyediaan infrastruktur ini akan dilakukan oleh pihak swasta," kata Direktur Niaga Dan Manajemen Pelanggan PT PLN (Persero) Bob Saril dalam keterangan tertulis, Selasa, 4 Januari 2022.
Sebelumnya, PLN meluncurkan beberapa SPKLU atas program sendiri di beberapa tempat di tanah air. Sampai Desember 2021, PLN menyediakan sebanyak 96 unit SPKLU dengan pengadaan sendiri, yang ada di 73 lokasi di Indonesia. Sementara total pengadaan dengan badan usaha lain sudah mencapai 114 unit.
Tahun ini, PLN akan terus membangun lagi SPKLU baru dengan biaya sendiri. Rencananya di 2022 ini, PLN menargetkan bisa membangun 40 SPKLU dengan investasi sekitar Rp 55 miliar. Karena tidak semua bisa disediakan PLN, maka mereka pun menggandeng swasta untuk bekerja sama.
Bob belum merinci 60 swasta yang sudah mendaftar tersebut berasal dari pihak mana saja. Tapi, ia mengatakan kalau tahun ini PLN juga akan genjot kerjasama dengan para pemilik Apartemen, pemilik pertokoan, pemilik mall dan kantor kantor BUMN.
Terbaru, PLN membangun dua unit SPKLU di Kantor Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral atau ESDM. Ini adalah SPKLU ke-16 dan ke-17 yang dipasang di Jakarta, dengan kapasitas, masing-masing 25 Kilowatt (kW) dan 30 kW.