TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI memproyeksikan penyaluran kredit akan tumbuh 8-10 persen year on year (yoy) pada tahun depan. Ekspansi kredit ini sejalan dengan upaya BRI mendorong pemulihan ekonomi, terutama sektor UMKM.
Kondisi makro ekonomi yang diprediksi menunjukkan perbaikan disebut semakin mendukung upaya perseroan dalam mengucurkan permodalan bagi UMKM. Chief Economist BRI yang sekaligus Research Director BRI Research Institute Anton Hendranata mengatakan sektor UMKM terdorong pulih berkat daya beli masyarakat yang membaik sejak tahun ini.
“Demand yang meningkat dan konsumen yang semakin konsumtif sangat mendukung pertumbuhan kredit. Apalagi UMKM yang karakteristiknya unik di mana sektornya cepat terdampak bila mobilitas dibatasi, tapi juga cepat rebound saat mobilitas meningkat,” kata Anton dalam keterangan tertulis, Senin, 27 Januari 2021.
Dia menyebut kondisi ini membuka peluang bagi BRI untuk meningkatkan penyaluran permodalan pelaku UMKM. Praktis, pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) disebut Anton bakal melesat di kisaran 4,8-5,3 persen yoy pada 2022 bila sektor UMKM bangkit dan pandemi COVID-19 tetap terkendali.
Dalam riset Economic Outlook BRI 2022, UMKM di sektor peternakan, perikanan, padi, kelapa sawit & gas bumi, serta farmasi menjadi sektor yang diprediksi memiliki pertumbuhan kredit paling tinggi dengan risiko yang rendah.
Adapun proyeksi pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) di BRI pada 2022 berada di kisaran 5,14-6,84 persen yoy. Kendati demikian, likuiditas BRI masih punya ruang untuk ekspansi kredit karena rasio pinjaman terhadap simpanan (Loan to Deposit Ratio/LDR) masih berada di level 83% atau di bawah batas bawah regulator sebesar 92 persen.
Kunci utama dari akselerasi pemulihan ekonomi, kata Anton, masih lah dengan tetap menjaga pengendalian pandemi COVID-19. Dengan begitu, penyaluran kredit dapat terjaga meski ada potensi kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI), BI-7Days Reverse Repo Rate (BI-7DRR). BRI memperkirakan BI-7DRR bakal menanjak menjadi 4,25-4,50 persen atau lebih tinggi dibanding posisi saat ini sebesar 3,50 persen.
CAESAR AKBAR
Baca juga: Hadapi Omicron, Menkes Budi Gunadi: Kita Sudah Pasang 16 Ribu Oksigen Generator
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.