Sampai saat ini, sudah ada empat perusahaan negara dan satu anak perusahaannya yang terlibat. Mulai dari PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk dan anak usahanya PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk lewat anak perusahaan Mandiri Capital Indonesia, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk lewat BRI Ventures, dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
Tapi di luar kriteria tersebut, Eddi menyebut tiga persyaratan utama tetap jadi yang utama bagi calon penerima dana dari Merah Putih Fund. Ketiganya yaitu pendiri perusahaan rintisan merupakan orang Indonesia, beroperasi di Indonesia, dan memiliki rencana panjang untuk menuju perusahaan publik lewat bursa Indonesia.
Sejauh ini, kata Eddi, tidak ada target pendanaan Merah Putih Fund ini bakal menyasar berapa banyak perusahaan rintisan. Sebab, pendanaan hanya akan mempertimbangkan kualitas dan calon penerima dana. Sektor bisnis perusahaan penerima juga tidak ada batasan, entah itu e-commerce, logistik, financial technology, sampai agritech sekalipun.
Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Erick Thohir mengatakan pendanaan lokal untuk perusahaan lokal ini dibutuhkan untuk mengimbangi pendanaan asing. Dalam praktiknya, kata Erick, investor biasanya sudah masuk memberikan pendanaan ketika sebuah perusahaan rintisan mengembangkan prototipe bisnis.
Tapi kesulitan pendanaan kerap muncul ketika perusahaan tersebut ingin naik level, dari kecil menjadi menengah. "Itu biasanya funding-nya diambil asing," kata dia.
Kondisi inilah yang menjadi dasar lain berdirinya Merah Putih Fund. Lewat program ini, Erick menghimpun kekuatan pendanaan dari perusahaan modal ventura milik BUMN, contohnya di Mandiri Capital Indonesia, agar bisa mengalir ke perusahaan rintisan lokal. "Karena kami tak mau lagi market (pasar digital Indonesia) yang sangat besar ini dipakai untuk pertumbuhan ekonomi bangsa lain," kata dia.
Baca: Kontraktor Asal Turki Antusias Ikut Investasi di Tol Trans Sumatera, Kenapa?
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.