TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia (AACI) Abdul Hamid memprediksi harga cabai baru turun saat panen pada Januari dan Februari 2022. Abdul pun memperkirakan harga cabai terus naik hingga akhir tahun nanti.
"Karena pasti permintaan akan lebih banyak lagi dengan banyaknya kegiatan," kata Hamid saat dihubungi, Minggu, 12 Desember 2021.
Kenaikan harga cabai sudah terpantau di beberapa daerah, seperti di Kota Ambon, Maluku. Harga cabai merah kini mencapai Rp 150 ribu per kilogram (kg) atau naik 36 persen dari harga biasanya. Lalu di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, harga cabai tembus Rp 120 ribu per kg dari semula Rp 35 ribu.
Hamid menyebut kenaikan juga terjadi di Pulau Jawa, terutama di daerah pantai selatan. Saat ini, kata dia, harga cabai rawit merah misalnya di tingkat petani yaitu Rp 60 sampai 62 ribu per kg. Sehingga, harga di tingkat konsumen diperkirakan sebesar Rp 75 sampai Rp 80 ribu.
Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional atau PIHPS mencatat kenaikan harga cabai. Per hari ini, harga cabai merah keriting rata-rata nasional saat ini yaitu Rp 51.150 per kg atau naik 4,39 persen. Lalu, harga cabai rawit merah Rp 76.100 per kg atau naik 4,39 persen.
Menurut Hamid, kenaikan ini memang terjadi karena pengaruh cuaca ekstrem seperti hujan akibat La Nina beberapa waktu terakhir. Masalahnya, kata dia, puncak La Nina diperkirakan akan terjadi pada Januari-Februari 2022.