TEMPO.CO, Jakarta -Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Tb Haeru Rahayu memaparkan kinerja subsektor perikanan budidaya 2021. Salah satu capaiannya, yaitu penerimaan negara bukan pajak atau PNBP melampaui target hingga November 2021.
"Alhamdulillah kita bisa melampaui target yang sudah ditentukan mencapai Rp 27,8 miliar," kata Tb Haeru dalam konferensi pers virtual Selasa, 7 Desember 2021.
Nilai itu melampaui dari target PNBP yang ditetapkan sebesar Rp 19,91 miliar pada 2021.
Menurutnya, kinerja subsektor perikanan budidaya sepanjang tahun 2021 memberikan dampak yang cukup signifikan bagi masyarakat dan para pembudidaya. Di antaranya nilai tukar pembudidaya ikan pada triwulan III 2021 sebesar 103,08, meningkat dibandingkan capaian triwulan III 2020 sebesar 100,34.
"Nilai tukar pembudidaya ikan belum maksimal banget memang, tetapi kami sudah mencapai atau melampaui angka 100. Harapannya di tahun depan dengan dua program terobosan kita bisa mencapai angka paling tidak 140 NTPI-nya," kata dia.
Dua program terobosan yang dimaksud yakni pengembangan perikanan budidaya berbasis pada ekspor dengan komoditas unggulan di pasar global. Serta pembangunan kampung perikanan budidaya berbasis kearifan lokal.
Kemudian pendapatan pembudidaya ikan pada triwulan III 2021 sebesar Rp 4,36 juta meningkat dibandingkan capaian triwulan III 2020 sebesar Rp 3,54 juta.
Dari sisi produksi, jumlah produksi perikanan budidaya pada triwulan III 2021 sebesar 12,25 juta ton, meningkat dibandingkan capaian triwulan III 2020 yang sebesar 11,53 juta ton. Produksi ikan hias pada triwulan III 2021 sebesar 1,02 miliar ekor, meningkat dibandingkan capaian triwulan III 2020 sebesar 780 juta ekor.
"Walau tidak signifikan tapi saya melihat ada tren positif kenaikannya," kata Tb Haeru.
Baca Juga: Bidik Penerimaan 2022 Rp 1.846 T, Sri Mulyani Belum Masukkan Dampak UU HPP