TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat menyatakan kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok seperti cabai menjelang Natal dan Tahun Baru Tahun 2022, akibat cuaca ekstrem yang mengakibatkan stok barang menjadi sedikit.
"Kenaikan harga sembako ini karena permintaan pasar meningkat dan stok yang ada sedikit," kata Kepala Disprindag Lombok Tengah, H Saman di Praya, Jumat 3 Desember 2021.
Ia menjelaskan cuaca ekstrem yang terjadi di akhir tahun 2021 ini menyebabkan pendistribusian barang komoditi dan sembako kebutuhan rumah tangga itu menjadi terganggu, tidak seperti sebelumnya saat cuaca normal.
"Kalau hujan pendistribusian tidak normal seperti sebelumnya," katanya.
Selain itu, kenaikan harga cabai juga disebabkan karena hujan telah mengakibatkan tanaman cabai petani mengalami kerusakan. Disamping itu, kenaikan harga itu akibat permintaan di pasar mengalami peningkatan.
"Kenaikan harga sembako ini masih dalam batas kewajaran, tidak ada kenaikan harga terlalu tinggi," katanya.
Dari data sementara beberapa jenis sembako yang mengalami kenaikan itu cumi basah Rp70.000 per kilogram naik menjadi Rp80.000 per kilogram, telur ayam ras Rp38.000 per trai naik menjadi Rp40.000 per trai.