Pinjaman baru ini tersebut membiayai subprogram pertama dari tiga subprogram "Meningkatkan Produktivitas Melalui Program Pembangunan Modal Manusia" (Boosting Productivity through Human Capital Development Program).
Program ini menggabungkan pinjaman berbasis kebijakan dengan bantuan teknis dan dukungan pengetahuan dengan fokus berada di area kesehatan, pendidikan, dan perlindungan sosial. Tujuannya yaitu untuk membantu menaikkan indeks SDM Indonesia menjadi 59 persen pada 2026, sejajar dengan rata-rata kawasan dan rata-rata global.
ADB menyebutkan, adanya angkatan kerja yang terampil dan sehat melalui pendidikan teknis dan vokasi, maupun pelatihan dan pendidikan tinggi, akan mendorong perusahaan untuk berinvestasi di Indonesia sehingga turut memajukan pembangunan sektor swasta.
“Dengan mengatasi defisit sumber daya manusia, program ini akan membantu meningkatkan pemulihan Indonesia dari pandemi global,” ujar Direktur ADB bidang Manajemen Publik, Sektor Keuangan, dan Perdagangan untuk Asia Tenggara Jose Antonio Tan III.
Ia menyatakan, adanya kerangka yang memungkinkan pelaksanaan SDG di tingkat lokal akan membantu memastikan bahwa manfaat dari reformasi pembangunan sumber daya manusia akan dinikmati oleh seluruh penduduk Indonesia.
Indonesia memerlukan tingkat pertumbuhan ekonomi tahunan setidaknya 7 persen (yoy) agar bisa menjadi negara berpenghasilan tinggi pada 2045. Angkatan kerja yang terampil sangat penting bagi transisi Indonesia menuju manufaktur teknologi tinggi dan ekspor bernilai tambah lebih tinggi.
Untuk itu, Pemerintah Indonesia telah mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan pembangunan sumber daya manusia. Indeks modal manusia Indonesia naik menjadi 54 persen pada 2020 dari sebelumnya 50 persen pada 2010.
Di samping itu, anak Indonesia saat ini rata-rata sudah dapat menyelesaikan 12,3 tahun sekolah pada usia 18. Namun hasil pembelajaran yang lemah menjadikan kaum muda tidak siap memasuki pasar tenaga kerja.
ADB berkomitmen mencapai Asia dan Pasifik yang makmur, inklusif, tangguh, dan berkelanjutan, serta terus melanjutkan upayanya memberantas kemiskinan ekstrem. Berdiri sejak tahun 1966, ADB kini memiliki 68 negara anggota dan 49 di antaranya berada di kawasan Asia dan Pasifik.
BISNIS
Baca: Jembatan Gantung Kaca 120 Meter Akan Dibangun di Bromo, Seperti Apa Bentuknya?
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.