“Rencana kami untuk memperluas kapasitas akan mendukung Indonesia mencapai target net zero emisi pada tahun 2060,” ujar Aldriansyah.
Ia optimistis dengan tambahan kapasitas tersebut, PGE akan berkontribusi signifikan terhadap rencana Pertamina untuk melakukan dekarbonisasi dan mengurangi emisi hingga 30 persen pada 2030.
“Pada kapasitas kami saat ini, kami saat ini mengurangi emisi sekitar 3,5 juta ton karbon dioksida (CO2) per tahun. Dan dengan kapasitas tambahan, kami berharap dapat mengurangi emisi lebih lanjut hingga enam juta ton dalam empat tahun ke depan, dan untuk 12 juta ton pada tahun 2030,” katanya.
Aldriansyah juga menyebutkan bahwa pemerintah Indonesia bertujuan untuk meningkatkan penggunaan bauran energi dari sumber energi terbarukan, dari saat ini 12 persen menjadi 23 persen pada tahun 2025.
Ia meyakini bahwa peningkatan penggunaan bauran energi akan memberikan ruang yang luas bagi perusahaan energi terbarukan, seperti Pertamina Geothermal Energy, untuk meningkatkan kapasitas terpasangnya dan memberikan kontribusi yang lebih tinggi terhadap pengurangan emisi.
Nelwin optimistis rencana pembiayaan, termasuk penerbitan green bonds tahun depan, dapat mendukung pertumbuhan kapasitas di masa depan yang akan memberikan kontribusi signifikan terhadap tujuan Pertamina melakukan dekarbonisasi.
Baca: Hasil SKD CPNS Tahap 2 Diumumkan Hari Ini, Bagaimana Cara Mengeceknya?
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.