TEMPO.CO, Jakarta - Pertamina Geothermal Energy (PGE) terus meningkatkan kapasitas pembangkit listrik panas bumi terpasang. Hal ini dilakukan menggenjot kontribusi dalam mengurangi emisi gas rumah kaca di Indonesia.
PGE berharap dapat menambah hingga 375 megawatt (MW) - dari 672 MW saat ini - dalam kapasitas terpasang dari pembangkit listrik tenaga panas bumi dalam empat tahun ke depan.
“Kami menargetkan total kapasitas terpasang menjadi 1.500 megawatt pada 2030,” kata Chief Financial Officer (CFO) Pertamina Geothermal Energy Nelwin Aldriansyah dalam keterangan tertulis, Sabtu, 13 november 2021.
Untuk mencapai itu, PGE berencana menerbitkan sendiri wind green bond pada semester pertama tahun depan (2022) selain rencana green bonds holding perusahaan PT Pertamina di tahun 2022.
“Green bond akan digunakan untuk refinancing pinjaman konvensional kami yang ada dan juga untuk membiayai rencana belanja modal kami dalam mengembangkan proyek panas bumi baru di Indonesia,” katanya.
Langkah itu adalah dukungan untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) pada aksi iklim dengan menerapkan program berbasis Environmental, Social, dan Governance (ESG).