TEMPO Interaktif, BANDUNG:—Manager PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten Budiman Bachrulhayat mengungkapkan, tunggakan pembayaran listrik di tahun 2008 menurun jika dibandingkan tahun sebelumnya. Jika Desember tahun lalu mencapai Rp 300 miliar, kini hanya mencapai separonya. " Saat ini mencapai Rp 160 miliar. Artinya ada perbaikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya,” kata Budiman di Bandung, Senin (22/12).
Meski begitu, kata Budiman, angka ini masih di atas target yang ditetapkan untuk 2008 yakni Rp 90 miliar. Jumlah penunggak terbanyak berada di Area Pelayanan Jaringan (APJ) Bogor sebanyak 161.777, disusul APJ Bekasi sebanyak 112.917, APJ Banten Utara 99.515, APJ Depok 97.182, dan APJ Purwakarta 90.078. “Jumlah penunggak antara rumah tangga dengan industri seimbang,” katanya.
Budiman mengatakan, turunnya angka tunggakan ini karena adanya kemudahan pelayanan yang diberikan PLN kepada pelanggan. “Tahun lalu, jumlah payment point (loket PLN) masih berjumlah 890 buah, sekarang mencapai 4.409 buah,” katanya.
Jumlah ini, belum ditambah dengan pola penagihan langsung oleh petugas ke rumah atau kantor pelanggan. Dengan menggunakan teknologi data capture, petugas memberikan struk pembayaran sehingga pelanggan bisa langsung membayar di tempat. “Data ini secara online bisa langsung terbaca di bank,” katanya.
Idealnya, kata Budiman, tidak akan ada pelanggan yang menunggak pada tahun 2009 nanti. Namun dia mengakui hal itu sangat berat. “Untuk mencapai target Rp 90 miliar saja sudah berat, karena pelanggan listrik di Jawa Barat dan Banten sudah mencapai 8,2 juta orang,” ujarnya.
RANA AKBARI F