TEMPO.CO, Jakarta - Pembayaran digital kini jadi tren baru dan diklaim memudahkan pembayaran dari mana saja dan kapan saja. Ini tentu menarik banyak orang untuk bergabung dan menggunakannya.
Di Indonesia, banyak dompet elektronik maupun mobile banking yang menyediakan fitur pembayaran digital. Sebut saja OVO, LinkAja, GoPay, dan lain sebagainya.
Dilansir dari laman Statista, Selasa, 20 April 2021, Indonesia menempati posisi keempat dengan nilai transaksi pembayaran digital terbesar di Asia Pasifik pada 2020. Nilai transaksinya mencapai 35,7 miliar USD.
Lalu, siapa negara yang berada di urutan pertama?
Posisi pertama diraih oleh Cina. Tak tanggung-tanggung nilai transaksi pembayaran digitalnya mencapai 2.309 miliar USD. Jumlah itu sangat fantastis. Hal ini menjadikan negara itu sebagai pasar pembayaran digital terbesar di kawasan Asia Pasifik.
Berikut ini delapan negara dengan nilai transaksi pembayaran digital terbesar di Asia Pasifik 2020:
1. Cina (2.309 miliar USD)
2. India (74 miliar USD)
3. Australia (53,8 miliar USD)
4. Indonesia (35,7 miliar USD)
5. Singapura (15,4 miliar USD)
6. Hongkong (14,5 miliar USD)
7. Malaysia (12,3 miliar USD)
8. Vietnam (8,6 miliar USD)
AMELIA RAHIMA SARI
Baca juga: Bank Indonesia: Nilai Transaksi Uang Elektronik Triwulan III Naik 45,05 Persen