Rangkaian kereta LRT masing-masing memiliki dua kabin. Satu kabin berada di muka sepur dan yang lain terletak di bagian ekornya. Keduanya sama-sama berfungsi sebagai ruang kendali. Di belakang mesin kendali, ada kursi untuk train attendant.
Train attendant tidak bertugas menjalankan kereta. Karena kereta beroperasi otomatis atau tanpa awak, train attendant hanya akan memastikan bahwa sepur berjalan tanpa masalah. Adapun operasional kereta mengandalkan sistem persinyalan.
Sistem persinyalan LRT Jabodebek ini dikerjakan oleh PT Adhi Karya dengan subkontraktor PT Len Industri. Sistem tersebut menggunakan teknologi moving block signal dengan software dari Siemens AG Jerman. Dalam kondisi darurat atau ada kerusakan di arena tertentu, sistem LRT akan mengirim sinyal ke train attendant agar kereta dapat dikendalikan secara manual dan berhenti di stasiun berikutnya.
Suasana aktivitas di proyek pembangunan Stasiun LRT Harjamukti Cibubur, Jawa Barat, Senin, 18 Oktober 2021. Kereta yang semula digadang-gadang bisa mengangkut penumpang pada 2021, kini molor menjadi 2022. TEMPO/Muhammad Hidayat
Ferdian mengatakan uji integrasi sistem persinyalan membutuhkan waktu sekurang-kurangnya sembilan bulan. Sistem persinyalan memegang peran besar dalam penyelesaian proyek prasarana LRT sehingga prosesnya berlangsung cukup lama. “Jadi LRT tidak bisa dihitung progressnya kalau belum lulus uji secara keseluruhan. Nah, sistem persinyalan itu overall 15 persen (dari total penyelesaian prasarana),” tutur Ferdian.
Berbeda dengan gerbong moda raya terpadu (MRT) dan kereta rel listrik (KRL), LRT memiliki bodi kereta yang lebih ramping. Lebar kereta itu memiliki lebar badan 2.650 milimeter dengan tinggi atap maksimal 3.600 milimeter.
Dalam kondisi normal, kereta mampu menampung 740 penumpang dan kondisi padat 1.308 orang. Masing-masing car memiliki 32 tempat duduk berhadap-hadapan. Satu rangkaian tempat duduk terdiri atas empat kursi dan seluruhnya dipisahkan oleh pintu. Saat Tempo berkunjung, tempat duduk dan lantai kereta itu masih dalam kondisi terbungkus plastik.
Kondisi proyek pembangunan LRT di Stasiun Harjamukti, Cibubur, Senin, 18 Oktober 2021. TEMPO/Francisca Christy Rosana