TEMPO.CO, Jakarta - Melejitnya harga Bitcoin belakangan ini membuat sejumlah spekulan mulai mengawasi kemungkinan aset kripto itu bakal mengulang sejarah dengan menembus rekor tertingginya per April 2021 lalu.
Pada perdagangan Jumat kemarin, harga aset kripto terbesar di dunia tersebut naik 8 persen dan per hari ini sempat menembus US$ 62.100 atau berkisar Rp 875,75 jutaan (asumsi kurs Rp 14.102 per dolar AS). Dengan begitu, harga Bitcoin telah reli lebih dari 40 persen selama bulan ini.
Meroketnya harga Bitcoin disebut-sebut terimbas oleh sentimen positif usai Komisi Sekuritas dan Bursa AS tampaknya siap mengizinkan aset kripto diperdagangkan secara berjangka pertama kalinya.
Dengan pertumbuhan permintaan institusi dan ritel yang terus naik untuk aset senilai US$ 1 triliun itu, para spekulator mulai mengawasi kemungkinan kembalinya harga Bitcoin ke posisi tertinggi pada April di US$ 64.869 atau sekitar Rp 915 jutaan.
Pendiri pemberi pinjaman kripto Nexo, Antoni Trenchev, menyebutkan, sinyal kebijakan AS sudah menandakan validasi peraturan lebih lanjut dan penerimaan aset kripto. "Momentum Bitcoin sekarang hanya masalah waktu sebelum harga tertinggi April kembali lagi,” katanya, dilansir Bloomberg, Sabtu, 16 Oktober 2021.