TEMPO.CO, Jakarta - Berita terkini ekonomi dan bisnis sepanjang Jumat siang, 1 Oktober 2021, dimulai dari Boy Thohir mengklaim meroketnya harga batu bara tidak punya pengaruh besar bagi Adaro Energy hingga emiten Grup Djarum mengakuisisi 94,03 persen saham Solusi Tunas Pratama senilai Rp 16,72 triliun.
Adapula berita tentang MIND ID memastikan belum mengantongi izin pengelolaan Blok Wabu di Intan Jaya Papua dan Sri Mulyani menyebut BUMN bakal ditunjuk untuk menjadi lembaga yang menjual meterai elektronik.
Berikut empat berita terkini ekonomi dan bisnis sepanjang siang ini:
1. Boy Thohir Klaim Pendapatan Adaro Tak Terpengaruh Meroketnya Harga Batu Bara
Presiden Direktur PT Adaro Energy Tbk (ADRO) Garibaldi Thohir alias Boy Thohir mengklaim meroketnya harga batu bara tak memberi pengaruh besar bagi perusahaan. Musababnya, tingginya harga komoditas karena peningkatan permintaan tak diikuti dengan penambahan produksi.
“Kami biasa biasa saja karena produksi tidak bisa ditingkatkan,” ujar Boy kepada Tempo dalam pesan pendek, Jumat, 1 Oktober 2021.
Harga komoditas batu bara menembus rekor teratas. Di pasar ICE Newcastle (Australia), harga batu bara mencapai US$ 206,25 per metrik ton atau melonjak 1,63 persen dan menempatkan harga komoditas berada di tataran tertinggi selama satu dekade.
Boy menjelaskan, perusahaan tidak dapat mengambil momentum untuk menjual komoditas dengan harga tinggi karena sebagian besar kontrak perusahaan dengan mitranya berupa kerja sama jangka panjang. “Harganya sudah mengikat setiap tahun. Jadi hanya sedikit saja yang memakai harga spot,” ujar Boy.
Peneliti Alpha Research Database, Ferdy Hasiman, sebelumnya menduga Adaro merupakan salah satu perusahaan energi di Indonesia yang paling mendulang untung pasca-kenaikan harga komoditas batu bara. “Adaro kapasitas produksinya saja per tahun mencapai 40 juta ton,” ujar Ferdy.
Baca berita selengkapnya di sini.