Jakarta – Presiden Direktur PT Adaro Energy Tbk (ADRO) Garibaldi Thohir alias Boy Thohir mengklaim meroketnya harga batu bara tak memberi pengaruh besar bagi perusahaan. Musababnya, tingginya harga komoditas karena peningkatan permintaan tak diikuti dengan penambahan produksi.
“Kami biasa biasa saja karena produksi tidak bisa ditingkatkan,” ujar Boy kepada Tempo dalam pesan pendek, Jumat, 1 Oktober 2021.
Harga komoditas batu bara menembus rekor teratas. Di pasar ICE Newcastle (Australia), harga batu bara mencapai US$ 206,25 per metrik ton atau melonjak 1,63 persen dan menempatkan harga komoditas berada di tataran tertinggi selama satu dekade.
Boy menjelaskan, perusahaan tidak dapat mengambil momentum untuk menjual komoditas dengan harga tinggi karena sebagian besar kontrak perusahaan dengan mitranya berupa kerja sama jangka panjang. “Harganya sudah mengikat setiap tahun. Jadi hanya sedikit saja yang memakai harga spot,” ujar Boy.
Peneliti Alpha Research Database, Ferdy Hasiman, sebelumnya menduga Adaro merupakan salah satu perusahaan energi di Indonesia yang paling mendulang untung pasca-kenaikan harga komoditas batu bara. “Adaro kapasitas produksinya saja per tahun mencapai 40 juta ton,” ujar Ferdy.
Ferdy menyebut kenaikan harga batu bara akan mendongkrak pendapatan emiten pada paruh kedua 2021 setelah sebelumnya industri ini lesu akibat pandemi Covid-19. Dia memperkirakan pendapatan kedua perusahaan akan lebih tinggi dari paruh pertama.
Pada kuartal I, kata Ferdy, Adaro berhasil mencatatkan profit senilai US$ 73,34 juta. Pembayaran royalti Adaro ke negara pun mencapai US$ 81 juta terhadap negara. Dengan begitu, ia menghitung net cash Adaro per kuartal I bisa menembus US$ 128,4 juta.
Sementara itu di pasar spot hari ini, emiten ADRO mengalami peningkatan harga saham. Posisi saham Adaro pada perdagangan Jumat, 1 September, sempat melambung ke level tertinggi di posisi Rp 1.830. Menjelang penutupan pukul 14.49 WIB, saham ADRO bercokol di level Rp 1.790 atau naik 30 poin.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA
Baca juga: Harga Batu Bara Tembus Rekor, Grup Bakrie hingga Boy Thohir Paling Diuntungkan?