TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyoroti ramainya masyarakat di kawasan wisata Pangandaran pekan lalu meski pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM berlaku. Padahal, ia mengatakan telah ada pengaturan kunjungan masyarakat ke destinasi wisata di Jawa Barat tersebut.
"Saya dapat laporan Dandim di Pangandaran, lebih dari 10 ribu orang datang tumplek di Pangandaran walaupun sudah diatur," ujar Luhut dalam konferensi pers soal PPKM, Senin, 27 September 2021.
Belakangan, peningkatan mobilitas terutama terjadi aktivitas retail dan rekreasi. Tingkat mobilitas itu menunjukkan peningkatan, meskipun sudah dilakukan berbagai hal, mulai dari ganjil genap dan sebagainya. "Tapi tetap saja angka itu cukup naik. Itu jadi perhatian kita," tutur Luhut.
Ia menduga adanya peningkatan mobilitas masyarakat itu disebabkan orang-orang sudah sangat lelah tinggal di rumah. Karena itu, ia mengatakan berbagai pengaturan harus diperhatikan. "Karena berbahaya kalau tidak ditangani dengan baik."
Luhut berujar kasus konfirmasi Jawa-Bali turun 98 persen, sehingga angka kasus harian pada 26 September 2021 berada di 864 kasus atau setara dengan angka 6 Juli 2020. Adapun kasus aktif Covid-19 Jawa-Bali turun dari titik puncak 24 Juli 2021. Kasus aktif 26 September 2021 adalah sebanyak 15.859 kasus, lebih rendah dari angka 27 Juni 2020 yang sebesar 16.362 kasus.
Di sisi lain, tingkat reproduksi efektif di Jawa-Bali juga terus turun di bawah 1 persen. "Kalau Anda lihat, Jawa itu 0,95. Luar Jawa juga membaik. Angka ini tidak boleh membuat kita berpuas diri, tapi lebih hati-hati," tutur Luhut.
Luhut mengatakan ke depannya pemerintah terus mengetatkan kombinasi testing dengan penerapan peduli lindungi, vaksinasi, dan jaga jarak saat PPKM. "Itu alat kita menghindari gelombang serangan berikutnya."
CAESAR AKBAR
Baca juga: PPKM, Luhut: Kedatangan Orang Asing Kami Lakukan Pengetatan