TEMPO.CO, Jakarta - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Jakarta selama 2021 tumbuh sekitar 3,6 hingga 4,4 persen karena didorong perbaikan ekonomi nasional, penyediaan vaksinasi COVID-19, dan pembangunan infrastruktur.
“Ini proyeksi, diperkirakan membaik sekitar 3,6 hingga 4,4 persen,” kata Kepala Perwakilan BI DKI Jakarta, Onny Widjanarko, dalam diseminasi laporan perekonomian DKI Jakarta, Senin 27 September 2021.
Menurut Onny Widjanarko, untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di DKI berada dalam zona positif, ia berharap adanya optimalisasi kinerja industri di antaranya pergudangan, perdagangan besar, dan eceran, termasuk e-commerce, karena memiliki potensi besar mendongkrak perekonomian.
"Sektor lainnya yang menopang pertumbuhan ekonomi di Jakarta adalah, industri komunikasi, jasa keuangan, dan konstruksi," katanya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta, selama 2020, pertumbuhan ekonomi di Jakarta mengalami kontraksi alias negatif 2,36 persen.
Baca Juga:
Onny menjelaskan optimisme pertumbuhan ekonomi di Jakarta akan membaik selama 2021 terlihat dari melesatnya pertumbuhan ekonomi pada triwulan II-2021 mencapai 10,91 persen, lebih tinggi dibandingkan triwulan I-2021 mencapai 1,91 persen.
Pertumbuhan ekonomi di DKI Jakarta, kata dia, didukung komponen pengeluaran yakni konsumsi rumah tangga tumbuh 8,49 persen karena Hari Raya Idul Fitri, gaji ke-13 Aparatur Sipil Negara (ASN) di tengah PPKM.