TEMPO.CO, Jakarta - PT Hutama Karya (Persero) telah menerima suntikan dana dari APBN berupa Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk mengerjakan tol Trans Sumatera. Total PMN tahap 1 yang cair yaitu Rp 6,2 triliun.
"PMN yang telah diterima perusahaan akan digunakan untuk tiga ruas jalan tol Trans Sumatera," kata Executive Vice President Sekretaris Perusahaan Tjahjo Purnomo dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu, 8 September 2021.
Rinciannya yaitu tol ruas Sigli-Banda Aceh sebesar Rp 3,092 triliun dan ruas Lubuk Linggau-Curup-Bengkulu sebesar Rp 2,702 triliun. Lalu terakhir ruas Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat sebesar Rp 414 miliar.
Secara total, pemerintah akan menyuntik dana Rp 37,4 triliun untuk 9 BUMN penerima di tahun 2021. Lalu, PMN Hutama Karya Rp 6,2 triliun ini yang cair paling awal.
"Lainnya dalam masih proses," kata Erick dalam rapat bersama Komisi BUMN DPR di Jakarta, Senin, 30 Agustus 2021.
Tapi duit Rp 6,2 triliun yang diterima Hutama Karya masih kurang. Sehingga, perusahaan sedang mengusulkan PMN tahap 2 sebesar Rp 19 triliun.
PMN tambahan ini ingin digunakan untuk mengerjakan 8 ruas tol Trans Sumatera. Rinciannya yaitu ruas Medan-Binjai, ruas Pekanbaru–Dumai, dan ruas Binjai–Langsa seksi Binjai–Pangkalan Brandan.
Lalu, ruas Kuala Tanjung–Tebing Tinggi–Parapat, ruas Sp. Indralaya–Muara Enim, ruas Kisaran–Indrapura, ruas Sigli–Banda Aceh. Terakhir, ruas Pekanbaru–Pangkalan.
Akan tetapi, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati belum menyetujui Hutama Karya dapat PMN sampai Rp 19 triliun lagi. Dalam rapat bersama DPR, Erick sudah melaporkan kurang dari separuh yang disetujui. "Ini kemarin sudah masuk (disetujui) di HK (Hutama Karya), yaitu Rp 9 triliun," kata Erick.
Baca: Satgas Kejar Utang BLBI Rp 110,45 T, Dahlan Iskan: Kenapa Baru Sekarang Diurus?