TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) alias PLN, Zulkifli Zaini, mengatakan tarif listrik yang tidak naik sejak 1 Januari 2017 menyebabkan perusahaannya mesti hidup hanya dari subsidi dan kompensasi pemerintah.
"Intinya adalah PLN hidupnya dari subsidi, hidupnya sebagian dari kompensasi karena sejak 1 Januari 2017 tarifnya tidak pernah naik," ujar dia dalam rapat bersama Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat, Rabu, 1 September 2021.
Akibatnya, kata Zulkifli, seolah-olah setiap rapat bersama DPR, perusahaan selalu meminta subsidi dan kompensasi. "Kenyataannya memang tarif listriknya lebih rendah dari biaya penyediaannya," tuturnya.
Ia mengatakan kompensasi diperlukan lantaran tarif listrik yang tak kunjung naik, padahal biaya produksi terus naik. Misalnya saja harga minyak dan gas yang melambung. Menurut Zulkifli, salah satu keadaan yang membantu saat ini adalah harga batubara yang telah dipatok US$ 70 per ton.
Zulkifli mengaku tak bisa membayangkan kondisi keuangan PLN saat harga batu bara US$ 140 per ton dan harga batu bara DMO tidak dipatok di angka tertentu. "Kami terbantu dengan itu," kata dia.
Dalam kesempatan itu, ia pun menceritakan bahwa arus kas PLN tidak cukup untuk membiayai investasi setiap tahunnya. Karena itu, ia meminta dukungan penyertaan modal negara atau PMN.