2. BRI
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. berada di posisi kedua dengan aset senilai Rp 1.450,90 triliun. Aset bank yang fokus pada segmen UMKM tersebut naik moderat 4,6 persen secara tahunan pada paruh pertama tahun ini.
Keluarnya anak usaha syariah untuk merger menjadi Bank BSI menggerus pertumbuhan dana pihak ketiga Bank BRI yang konsisten dua digit tahun lalu menjadi hanya 2,2 persen pada semester pertama 2021.
Kendati demikian, perseroan tampak cukup optimis untuk kembali meningkatkan aset dengan rencana pembentukan holding ultra mikro pada akhir tahun ini. Perseroan akan mendapat aset dari PT Pegadaian (Persero) dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero), yang nilainya lebih dari Rp 100 triliun.
BRI juga berpotensi mendapatkan dana dari investor publik yang ikut penyuntikan modal melalui rights issue senilai Rp 41 triliun serta konsolidasi laba holding.
Pada akhir Juni 2021, BBRI membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 12,47 triliun atau tumbuh 22,54 persen yoy. Penyaluran kredit BRI secara konsolidasian sebesar Rp 929,40 triliun, tumbuh positif dibandingkan dengan penyaluran kredit BRI pada akhir kuartal II 2020 sebesar Rp 922,97 triliun.
Dari sisi liabilities, BRI mampu mencatatkan pertumbuhan dana pihak ketiga sebesar 2,23 persen yoy, atau tercatat sebesar Rp 1.096,45 triliun pada akhir Juni 2021.
Dana murah (CASA) masih mendominasi struktur pendanaan BRI, di mana tercatat sebesar 59,56 persen atau tumbuh signifikan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 55,81 persen.
3. BCA
Pada peringkat ketiga, PT Bank Central Asia Tbk. masih terus memacu peningkatan asetnya. Nilai aset bank swasta terbesar nasional ini Rp 1.129,49 triliun dengan pertumbuhan 15,8 persen. Dana pihak ketiga perseroan naik sangat signifikan yakni 17,5 persen secara tahunan, dengan pertumbuhan dana murah mencapai 21 persen secara tahunan.
Sementara, deposito naik moderat 6,8 persen dengan suku bunga yang sudah semakin tipis. BCA membukukan laba sebesar Rp 14,5 triliun pada semester I 2021.
Laba tersebut tumbuh 18,1 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Total kredit BCA stabil di angka Rp593,6 triliun pada Juni 2021, didukung oleh segmen korporasi, KPR, dan kartu kredit. Adapun, dari sisi penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), dana murah (CASA) naik 21,0 persen YoY menjadi Rp697,1 triliun dan deposito berjangka meningkat 6,8 persen YoY mencapai Rp198,2 triliun.
Secara keseluruhan, total dana pihak ketiga tumbuh 17,5 persen dari periode yang sama tahun lalu menjadi Rp 895,2 triliun, sehingga mendorong total aset naik 15,8 persen YoY menjadi Rp 1.129,5 triliun pada akhir Juni 2021.