Sebelumnya, dalam beberapa kali kesempatan pemerintah telah menyampaikan sejumlah target pada RAPBN 2022 dan telah disetujui oleh Badan Anggaran (Banggar) DPR RI. Salah satunya, pertumbuhan ekonomi Indonesia ditargetkan akan tumbuh pada kisaran 5,2 hingga 5,8 persen pada 2022.
Selain itu, pemerintah juga menetapkan target inflasi pada kisaran 2 hingga 4 persen. “Pertumbuhan ekonomi 5,2 persen sampai 5,8 persen, inflasi 2 persen sampai 4 persen, tingkat suku bunga SUN 10 tahun 6,32 persen sampai 7,27 persen, nilai tukar Rp13.900 sampai Rp 15.000 per dolar Amerika Serikat,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di DPR, belum lama ini.
Dalam RAPBN 2022 harga minyak mentah Indonesia ditargetkan pada kisaran US$ 55 sampai US$ 65 per barel, lifting minyak bumi 686.000 sampai 726.000 barel per hari, dan lifting gas bumi 1,031 juta sampai 1,103 juta barel setara minyak per hari.
Pendapatan negara diperkirakan naik 10,18 persen hingga 10,44 persen, dalam rentang Rp 1.823,5 triliun sampai Rp 1.895,4 triliun. Sedangkan belanja negara ditargetkan tumbuh 14,69 persen hingga 15,29 persen, dalam rentang Rp 2.631,8 triliun hingga Rp 2.775,3 triliun.
Adapun keseimbangan primer diperkirakan mulai bergerak menuju positif atau lebih kecil dari APBN 2021 sebesar defisit Rp 633,12 triliun, yaitu di kisaran -2,31 persen (defisit Rp 414,1 triliun) sampai 2,65 persen (defisit Rp 480,5 triliun) dari PDB. Kemudian, defisit APBN akan semakin mengecil ke minus 4,51 persen sampai minus 4,85 persen dari PDB.
Sementara itu, rasio utang dipatok di angka 43,76 persen sampai 44,28 persen dari PDB. Pemerintah pun menargetkan tingkat pengangguran terbuka dapat ditekan di kisaran 5,5 persen sampai 6,2 persen. Lalu, kemiskinan di rentang 8,5 persen 9,0 persen.
Dalam pidatonya pada esok hari, Presiden Jokowi juga bakal mengumumkan angka rasio gini yang sebelumnya disebut-sebut bakal berkisar di antara 0,376 sampai 0,378. Indeks pembangunan manusia ditargetkan naik di 73,44 sampai 73,48. Sementara itu, nilai tukar petani dan nilai tukar nelayan juga ditingkatkan untuk mencapai kisaran masing-masing 102 sampai 104 dan 102 sampai 105.
BISNIS
Baca: Bos Garuda: Kehilangan Dua Orang Direksi Sebuah Pukulan yang Berat, Namun..