Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pasar Saham Jatuh, Dolar AS Menguat

Reporter

image-gnews
Ilustrasi mata uang dolar A.S. REUTERS/Guadalupe Pardo
Ilustrasi mata uang dolar A.S. REUTERS/Guadalupe Pardo
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dolar AS menguat bersama dengan mata uang safe haven lainnya pada akhir perdagangan Jumat waktu Amerika atau Sabtu pagi WIB. Hal ini terjadi karena data ekonomi AS yang optimistis dan jatuhnya pasar saham membantu membalikkan beberapa kerugian dari awal pekan ini ketika pernyataan dovish Federal Reserve atau The Fed menghentikan reli greenback selama sebulan.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama saingannya, naik 0,33 persen menjadi 92,1701. Indeks masih turun 0,77 persen untuk minggu ini, merupakan laju kinerja mingguan terburuk sejak minggu pertama Mei.

Keuntungan pada Jumat, 30 Juli 2021, untuk mata uang AS terjadi karena saham jatuh menyusul laporan laba suram oleh Amazon, meningkatnya kekhawatiran atas penyebaran cepat varian Delta Covid-19, dan setelah tindakan keras peraturan oleh China pada sektor teknologi dan pendidikannya.

“Kami berada di akhir bulan dan Agustus cenderung menjadi bulan paling kejam bagi pasar keuangan secara musiman, dalam basis 10 tahun, ini adalah bulan terlemah,” kata Direktur Pelaksana BK Asset Management, Kathy Lien.

"Jadi dengan varian Delta serta ketidakpastian di sekitar Cina, investor menjadi gelisah dan saya pikir mereka khawatir tentang koreksi yang lebih bertahan lama di saham dan Anda mulai melihat dolar menangkap tawaran safe haven," dia mengatakan.

Yen Jepang dan krona Norwegia, yang juga dilihat sebagai mata uang safe haven, masing-masing naik 0,26 persen dan 1,27 persen.

Dolar juga mendapat dukungan setelah Presiden Federal Reserve St. Louis, James Bullard mengatakan The Fed harus mulai mengurangi pembelian obligasi bulanan 120 miliar dolar AS dalam musim gugur ini dan memotongnya "cukup cepat" sehingga program berakhir pada bulan-bulan pertama 2022 buat membuka cara bagi kenaikan suku bunga tahun itu jika diperlukan.

Greenback merosot awal pekan ini setelah Ketua Fed Jerome Powell mengatakan kenaikan suku bunga masih "jauh" dan pasar kerja masih memiliki "beberapa alasan untuk dibahas."

"Sementara dolar mengalami kemunduran penting minggu ini, seberapa signifikan hal itu dapat dibuktikan oleh data penggajian (payrolls) non-pertanian minggu depan," kata Joe Manimbo, analis pasar senior di Western Union Business Solutions di Washington.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Data ekonomi pada Jumat positif terhadap dolar, menunjukkan kenaikan belanja konsumen AS yang lebih tinggi dari perkiraan pada Juni karena vaksinasi Covid-19 mendorong permintaan untuk jasa-jasa dan rekreasi terkait perjalanan, meskipun sebagian dari kenaikan tersebut mencerminkan harga yang lebih tinggi, dengan inflasi tahunan yang semakin cepat di atas target Fed 2,0 persen.

Euro melemah 0,26 persen terhadap greenback tetapi mendekati level tertinggi satu bulan setelah data menunjukkan ekonomi zona euro tumbuh lebih cepat dari yang diharapkan pada kuartal kedua, menarik diri dari resesi terkait pandemi, sementara inflasi melesat melewati target Bank Sentral Eropa 2,0 persen pada Juli.

Sementara itu, yuan Cina telah memulihkan semua kerugiannya dari penurunan Selasa, 27 Juli 2021 hingga diperdagangkan pada 6,4660 per dolar.

Sentimen terbantu oleh upaya Cina untuk menenangkan kegelisahan investor, dengan memberi tahu pialang asing untuk tidak “melebih-lebihkan” tindakan regulasi terbarunya.

Dolar Australia dan Selandia Baru, yang dipandang sebagai aset berisiko, turun hari ini tetapi tetap mendekati level tertinggi dua minggu.

Sterling beringsut 0,5 persen lebih rendah terhadap dolar menjelang pertemuan bank sentral Inggris, Bank of England, minggu depan.

Bitcoin turun 3,0 persen, tergelincir jauh di bawah 40.000 dolar AS, sebuah level yang belum disentuh mata uang kripto sejak pertengahan Juni.

Baca Juga: Rupiah Ditutup Menguat di 14.462 per USD, Faktor Apa Saja Pemicunya?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Samuel Sekuritas: IHSG Menguat di Tengah Naiknya Saham Perbankan Big Cap dan Grup Prajogo Pangestu

1 hari lalu

Pialang beraktivitas pada perdagangan saham di Jakarta, Selasa, 14 Mei 2024. Hingga April 2024 Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG membukukan pelemahan sebesar 0,22 persen atau 15,49 poin menuju posisi 7.083,76. TEMPO/Tony Hartawan
Samuel Sekuritas: IHSG Menguat di Tengah Naiknya Saham Perbankan Big Cap dan Grup Prajogo Pangestu

IHSG menutup sesi di level 7,328.1 atau +1,12 persen.


Rupiah Diprediksi Berada di Rentang Rp15.900 - Rp16.025 per Dolar AS Hari Ini

1 hari lalu

Karyawan menunjukkan uang pecahan 100 dolar Amerika di penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa 16 April 2024, Nilai tukar rupiah tercatat melemah hingga menembus level Rp16.200 per dolar Amerika Serikat (AS) setelah libur Lebaran 2024. Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia (BI) Edi Susianto menyampaikan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah terjadi seiring dengan adanya sejumlah perkembangan global saat libur Lebaran. TEMPO/Tony Hartawan
Rupiah Diprediksi Berada di Rentang Rp15.900 - Rp16.025 per Dolar AS Hari Ini

Pada awal perdagangan Jumat pagi, rupiah turun 60 poin atau 0,38 persen menjadi Rp15.984 per dolar AS.


Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

1 hari lalu

Karyawan tengah menghitung uang pecahan 100 ribu rupiah di penukaran valuta asing di Jakarta, Rabu, 28 Februari 2024. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat ditutup melemah ke level Rp15.692 pada perdagangan hari ini. TEMPO/Tony Hartawan
Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memberikan analisis soal nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS belakangan ini.


6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

1 hari lalu

Karyawan menunjukkan uang pecahan 100 dolar Amerika di penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa 16 April 2024, Nilai tukar rupiah tercatat melemah hingga menembus level Rp16.200 per dolar Amerika Serikat (AS) setelah libur Lebaran 2024. Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia (BI) Edi Susianto menyampaikan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah terjadi seiring dengan adanya sejumlah perkembangan global saat libur Lebaran. TEMPO/Tony Hartawan
6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?


Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

1 hari lalu

Penumpang pesawat terbang tengah menukarkan uang dolar di Penukaran Mata Uang Asing Bank BTN di Terminal 3 Bandara Sukarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis, 28 Maret 2024. Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi turun 23 poin atau 0,14 persen menjadi Rp15.881 per dolar AS dari penutupan perdagangan sebelumnya sebesar Rp15.858 per dolar AS. TEMPO/Tony Hartawa
Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

Kurs rupiah hari ini ditutup menguat 104 poin ke level Rp 15.923 per dolar AS.


Samuel Sekuritas: IHSG Sesi Pertama Kembali Menguat, Ditutup di 7,245,1

1 hari lalu

Pekerja melintas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat, 5 April 2024. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik menuju level 7.286 pada penutupan perdagangan hari ini, menjelang libur Hari Raya Lebaran Idulfitri 1445 H. TEMPO/Tony Hartawan
Samuel Sekuritas: IHSG Sesi Pertama Kembali Menguat, Ditutup di 7,245,1

Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia menyebutkan Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG melanjutkan pergerakan positifnya


Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

2 hari lalu

Ilustrasi mata uang Rupiah. TEMPO/Aditia Noviansyah
Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

Rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu ditutup menguat setelah rilis data inflasi Indeks Harga Produsen (PPI) Amerika Serikat menguat.


Nilai Tukar Rupiah Fluktuatif, Citroen Terapkan Strategi Khusus Jual Produk Anyar

3 hari lalu

Pameran Citroen Indonesia di Yogyakarta, Selasa, 14 Mei 2024. (Tempo | Pribadi Wicaksono)
Nilai Tukar Rupiah Fluktuatif, Citroen Terapkan Strategi Khusus Jual Produk Anyar

Masih sangat berfluktuasinya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS membuat sejumlah produsen mobil menerapkan strategi khusus dalam menjual produknya.


Hari Ini Rupiah Makin Terpuruk ke Rp 16.100 per Dolar AS, Pedagang Tunggu Rilis Data Inflasi Terbaru

3 hari lalu

Karyawan bank mengitung uang 100 dolar amerika di Bank Mandiri Pusat, Jakarta, Selasa, 17 Maret 2020. Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa, semakin tertekan dampak wabah COVID-19. Rupiah ditutup melemah 240 poin atau 1,61 persen menjadi Rp15.173 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.933 per dolar AS. TEMPO/Tony Hartawan
Hari Ini Rupiah Makin Terpuruk ke Rp 16.100 per Dolar AS, Pedagang Tunggu Rilis Data Inflasi Terbaru

Kurs rupiah ditutup melemah 20 poin ke level Rp 16.100 per dolar AS. Pada perdagangan kemarin, kurs rupiah per dolar AS ditutup pada level Rp 16.080


Samuel Sekuritas: IHSG Ditutup Melemah di Sesi I, Saham ASII Paling Aktif Diperdagangkan

4 hari lalu

Pengunjung melihat layar pergerakan Index Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa 16 April 2024. IHSG ambruk di tengah banyaknya sentimen negatif dari global saat Indonesia sedang libur Panjang dalam rangka Hari Raya Lebaran 2024 atau Idul Fitri 1445 H, mulai dari memanasnya situasi di Timur Tengah, hingga inflasi Amerika Serikat (AS) yang kembali memanas. TEMPO/Tony Hartawan
Samuel Sekuritas: IHSG Ditutup Melemah di Sesi I, Saham ASII Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG melemah di sesi pertama hari ini, menutup sesi di level 7,082.9 atau -0,22 persen.