TEMPO.CO, Jakarta - Berkebalikan dengan indeks harga saham gabungan (IHSG), nilai tukar rupiah pada perdagangan sore hari ini ditutup menguat. Penguatan rupiah kali ini terutama didorong oleh sentimen dovish bank sentral Amerika Serikat atau The Federal Reserve (The Fed).
Pada penutupan perdagangan Jumat, 30 Juli 2021, kurs rupiah di pasar spot ditutup menguat 20 poin atau 0,14 persen ke level Rp 14.462 per dolar AS. Adapun indeks dolar AS terpantau menguat 0,01 poin atau 0,01 persen ke level 91,874 pada pukul 14.56 WIB.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi, menjelaskan, walaupun dolar AS menguat pada hari ini, tetapi masih mendekati level terendahnya di satu bulan terakhir. Pasalnya The Fed mempertahankan sikap dovish-nya dalam keputusan kebijakan terbaru.
"Data ekonomi AS yang mengecewakan juga menahan reli mata uang AS tersebut," ujar Ibrahim, Jumat, 30 Juli 2021.
Pernyataan bos The Fed Jerome Powell yang disampaikan pada hari Rabu lalu, kata Ibrahim, mendorong tren pelemahan greenback. Powell saat itu menegaskan kenaikan suku bunga "masih jauh" dan pasar kerja masih memiliki "beberapa alasan untuk dibantu" sebelum pengurangan aset dapat dimulai.